Jarang Ada yang Tahu, Mitos Menyapu di Malam Hari Ternyata Ada Asal Usulnya
SAPU - Mitos menyapu di malam hari adalah contoh bagaimana kepercayaan kuno bisa bertahan dan menyatu dalam kehidupan masyarakat Indonesia.-(shopee.com/radartegal.disway.id)-
Radartegal.com - Ini dia asal usul mitos menyapu di malam hari. Mungkin kamu pernah mendengar larangan dari orang tua atau nenek moyang yang mengatakan, "Jangan menyapu di malam hari, nanti rezekimu hilang!"
Bagi generasi muda saat ini, kalimat tersebut terdengar seperti takhayul kuno. Tapi tahukah kamu bahwa di balik mitos menyapu di malam hari ini sebenarnya terdapat kombinasi antara nilai spiritual, budaya, dan alasan praktis yang cukup masuk akal?
Yuk, kita kupas tuntas asal-usul dan makna di balik mitos menyapu di malam hari, serta kenapa kepercayaan ini masih bertahan di tengah masyarakat modern Indonesia.
Mitos menyapu di malam hari
Warisan Spiritual dari Leluhur
Larangan menyapu rumah di malam hari bukan sekadar peringatan tanpa dasar. Dalam budaya Jawa dan sebagian besar masyarakat tradisional Indonesia, malam hari diyakini sebagai waktu yang sakral, saat makhluk halus, roh leluhur, atau energi-energi tak kasat mata beraktivitas.
BACA JUGA: Dilarang Menikah dengan Suku Jawa? Ini Mitos Sunda yang Masih Dipercaya Masyarakat
Menurut kepercayaan lokal, menyapu saat malam bisa mengganggu ketenangan mereka. Bahkan, dalam beberapa ajaran spiritual, tindakan ini diyakini bisa mengusir roh leluhur yang datang untuk memberikan perlindungan atau berkah pada penghuni rumah.
Maka dari itu, larangan ini bukan hanya soal aktivitas fisik, tapi juga bentuk penghormatan terhadap dunia tak terlihat.
Sumber lain, seperti buku “Kepercayaan Tradisional Jawa” karya Endraswara (2006), menjelaskan bahwa malam adalah waktu transisi antara dunia nyata dan dunia gaib.
Maka menyapu malam hari bisa diartikan sebagai bentuk pengusiran hal-hal baik yang datang dari dimensi lain.
BACA JUGA: Mitos di Gunung Sagara yang Ceritanya Dipercaya Masyarakat, Konon Ada Pintu Neraka?
Simbol Menyapu Rezeki
Di banyak budaya, termasuk dalam Primbon Jawa, menyapu rumah memiliki makna simbolis. Aktivitas ini bukan hanya membersihkan debu atau kotoran fisik, tapi juga dianggap membersihkan energi yang ada di dalam rumah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



