Pemkab Tegal Luncurkan Program Desa Bangga Budaya
PELUNCURAN - Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud meluncurkan Program Desa Bangga Budaya, di Pendopo Amangkurat, Senin (24/2).--
SLAWI, radartegal.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal meluncurkan Program Desa Bangga Budaya. Peluncuran resmi diluncurkan Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud mewakili Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman, Senin 24 Februari 2025.
Peluncuran itu, juga dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKD-KT), di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal. Turut hadir dalam kegiatan, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Agung Widyantoro, Anggota DPRD Provinsi Jateng Fraksi Golkar Mas'fui Masduki, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Tegal, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud mengatakan Musda DKD-KT ini memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai ajang pemilihan kepengurusan baru. Tetapi juga sebagai wadah perumusan kebijakan dan program kerja yang lebih inovatif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
"Kami berharap, DKD-KT dapat memperkuat posisinya sebagai mitra strategis pemerintah. Dalam upaya pengembangan kebudayaan yang inklusif dan berkelanjutan," kata Amir.
BACA JUGA: Pemkab Tegal Optimalkan Kader Pemberian Makan Bayi dan Anak untuk Turunkan Stunting
BACA JUGA: Catat! 6 Agenda Prioritas Pembangunan Kabupaten Tegal 2026, Salah Satunya Pelestarian Budaya
Amir mengatakan program Desa Bangga Budaya ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat kebudayaan di tingkat desa. Melalui pendampingan, pelatihan, serta fasilitasi yang dilakukan DKD Kabupaten Tegal.
"Saya berharap, program ini tidak hanya berhenti sebagai seremonial semata. Tetapi benar-benar mampu memberikan dampak positif dan berkelanjutan," ujarnya.
Amir mengemukakan, ada lima desa pioneer yang terpilih melalui proses seleksi ketat dan transparan dalam program ini. Yakni, Desa Bumijawa tentang Wisata religi Bumi Walimayakerti, Desa Kepunduhan tentang Desa wisata sinema, Desa Balamoa tentang Festival Jinten dan gamelan Maulid.
"Selanjutnya, adanDesa Pagongan - Pengembangan tentang situs Datuk Kahfi. Serta Desa Balapulang Wetan tentang pelestarian olahraga tradisional Sampyong," ungkapnya.
BACA JUGA: Ini Kelebihan Batik khas Tegal daripada Batik Pekalongan, Budaya Leluhur yang Wajib Dilestarikan
BACA JUGA: Ada Refocusing, Pemkab Tegal Bersiap Lakukan Penyesuaian Anggaran Tahun 2025
Amir menambahkan, program itu tidak hanya berupa bantuan dana, tapi juga mendukung desa dalam pendataan potensi budaya, pelestarian warisan budaya, penciptaan ruang kreativitas. Hingga penguatan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
"Harapannya, desa-desa tersebut mampu mengelola potensi budaya mereka menjadi sumber daya ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan," harap Amir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



