Bupati Tegal: Soft Skill Kelompok Muda yang Memasuki Dunia Kerja Rendah

Bupati Tegal: Soft Skill Kelompok Muda yang Memasuki Dunia Kerja Rendah

Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan kelompok muda yang memasuki dunia kerja cenderung memiliki softskill yang rendah.-Yeri Noveli-

SLAWI, RADARTEGAL.COM - Pemerintah saat ini dituntut untuk mampu secepatnya mempersiapkan warganya menghadapi pasar tenaga kerja yang bergerak dinamis. 

Hal ini diungkapkan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka pendidikan kecakapan hidup di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Tegal, baru-baru ini.

Perkembangan teknologi digital dan industri 4.0 telah memicu otomatisasi sejumlah pekerjaan, yang awalnya dikerjakan manusia sebagai sumber daya tenaga kerja. 

Hal ini menurut Umi perlu diantisipasi dengan mengembangkan keterampilan dan memperbaruinya secara berkala.

BACA JUGA:Rapor Pendidikan Kabupaten Tegal Dibawah Standar, Dewan Pendidikan Temukan Sujumlah Masalah

“Selain mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar kerja, kreativitas dan inovasi sudah dianggap sebagai keterampilan paling penting yang diperlukan pada masa depan,” kata Umi.

Menurut Umi, hal ini terlihat dari pilihan delapan jenis pelatihan yang paling banyak diakses penerima program Kartu Prakerja.

Antara lain penjualan dan pemasaran digital, gaya hidup seperti make-up artist, bahasa Inggris, teknik pembuatan makanan dan minuman, termasuk barista.

Selanjutnya manajemen bisnis UMKM, perencanaan keuangan dan akuntansi dasar, teknik komunikasi dan kiat sukses wawancara kerja, serta teknologi informasi seperti pengoperasian aplikasi program perkantoran dan pemrograman dasar.

BACA JUGA:250 Eks Anak Putus Sekolah di Tegal Semangat Ikuti Jambore Pendidikan Kesetaraan

Sehingga perlu adanya kerja keras sejumlah pihak, disamping pula Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sebagai satuan pendidikan nonformal di masyarakat. 

Untuk itu, Umi mendukung diselenggarakannya pelatihan kecakapan hidup oleh Dinas Dikbud Kabupaten Tegal yang bekerja sama dengan LKP.

“Di sektor pendidikan, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain. Tingkat pendidikan akhir yang ditempuh para pekerjanya juga banyak yang belum tamat SMA," ujarnya. 

"Kebanyakan masih belum lulus SMP karena rata-rata lama sekolahnya berkisar antara 6,2 tahun sampai 8,3 tahun untuk wilayah Brebes, Kota Tegal dan Kabupaten Tegal,” imbuh Umi.

Sumber: