Mahasiswa di Brebes Selatan Gelar Mimbar Bebas Tolak Undang-Undang TNI

Mahasiswa di Brebes Selatan terlibat aksi saling dorong dalam unjuk rasa menolak Undang-Undang TNI--
BUMIAYU, radartegal.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam mahasiswa Brebes Selatan menggelar aksi longmarch dan mimbar bebas, Selasa 25 Maret 2025. aksi dilakukan untuk menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang baru disahkan DPR.
Massa menilai, sejumlah pasal berpotensi mengancam ranah sipil. Mereka mengawali aksinya dengan melakukan longmarch dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bumiayu. Selanjutnya, menyusuri jalan dalam kota menuju arah utara.
Sepanjang perjalanan, mahasiswa secara bergantian menyampaikan orasi yang menyoroti berbagai isu terkait revisi UU TNI. Termasuk penolakan terhadap perluasan peran TNI dalam ranah sipil, tambahan kewenangan operasi militer selain perang, serta pembubaran komando teritorial.
Selain itu, mereka juga menuntut agar militer ditarik dari tanah-tanah yang seharusnya menjadi hak sipil.
BACA JUGA: Sampaikan 7 Tuntutan, Mahasiswa Gelar Aksi Unjuk Rasa di Tegal
BACA JUGA: Gelar Unjuk Rasa, Ratusan Pendukung Bakal Paslon Bupati Tegal Geruduk Kantor Bawaslu
Koordinator aksi Agung Sanjaya dalam orasinya mengatakan aksi yang dilakukan bukan sekadar bentuk protes. Melainkan juga kampanye untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai dampak revisi UU TNI.
"Sebetulnya ada beberapa aspek yang harusnya lebih diprioritaskan, tapi justru revisi UU TNI ini malah memperluas kewenangan militer di ranah sipil. Padahal, TNI seharusnya hanya dilibatkan dalam urusan pertahanan dan perang," ujar Agung.
Menurut Agung, salah satu poin yang menjadi sorotan utama yakni Pasal 7 ayat 2 dalam revisi UU TNI yang memungkinkan keterlibatan militer dalam operasi siber. Dia menilai, langkah ini justru mengabaikan persoalan yang lebih mendesak dan dapat membuka ruang bagi intervensi militer dalam kehidupan sipil.
"Ada hal yang lebih krusial dan mendesak daripada melibatkan TNI ke dalam urusan siber. Kalau masuk ke ranah siber, menurut saya lebih baik jangan, karena masih ada banyak aspek yang harus dibenahi terlebih dahulu sebelum militer masuk ke ranah sipil," tegasnya.
BACA JUGA: Unjuk Rasa Meminta Menag Yaqut Mundur Menggema, PA 212 Siapkan Aksi Lebih Besar
BACA JUGA: 1.000 Nelayan di Tegal Gelar Aksi Unjuk Rasa Pekan Depan, Ini Tuntutan yang Diperjuangkan
Namun, aksi unjuk rasa ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Ketegangan sempat terjadi ketika mahasiswa mencoba memperpanjang rute long march hingga ke utara pertigaan Lapangan Asri.
Upaya tersebut mendapat penolakan dari aparat kepolisian yang mengamankan jalannya demonstrasi. Situasi sempat memanas ketika terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: