Rudat Sindang dan Topeng Endel, 2 Tari Tradisional Khas Tegal yang Hampir Punah

Rudat Sindang dan Topeng Endel, 2 Tari Tradisional Khas Tegal yang Hampir Punah

TARI ENDEL - Dengan semakin banyaknya dukungan dari berbagai pihak, kesenian tari tradisional khas Tegal memiliki peluang besar untuk hidup kembali.-(Foto: Youtube/Yayasan Rumah Seni Tegal)-

Tidak hanya sekadar sebagai ajang hiburan, festival ini juga menjadi sarana edukasi untuk generasi muda agar mereka mengenal lebih dalam tentang budaya asli daerahnya.

BACA JUGA: Akulturasi Budaya dan Agama, Mengenal Tradisi Bada Kupat di Berbagai Daerah Jawa Tengah

BACA JUGA: Asal Usul Tari Topeng Endel Tegal, Pesona Warisan Budaya Sakral yang Mengagumkan

Dengan adanya kolaborasi antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, acara ini berhasil menarik perhatian publik dan memberikan harapan baru bagi pelestarian seni budaya.

Paguyuban Seni Sintren Sekar Arum

Selain upaya melalui festival, paguyuban-paguyuban seni lokal juga memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian seni tradisional di Tegal.

Salah satunya adalah Paguyuban Seni Sintren Sekar Arum. Paguyuban ini aktif menggelar pertunjukan sintren, salah satu seni pertunjukan khas yang pernah sangat populer pada tahun 1960-an hingga 1970-an.

Sintren merupakan seni pertunjukan yang melibatkan seorang penari wanita yang ‘dirasuki’ oleh roh gaib, diiringi oleh musik tradisional yang khas.

BACA JUGA: Tradisi Pernikahan di Tegal, AkulturasiPerpaduan Budaya dan Makna yang Mendalam

BACA JUGA: 8 Alasan Tegal Jadi Tempat Wisata Favorit yang Wajib Dikunjungi, Punya Destinasi sampai Budaya Menarik

Meskipun kesenian ini sudah jarang dipentaskan, Paguyuban Seni Sintren Sekar Arum berusaha keras untuk menjaga agar sintren tetap hidup.

Mereka mengadakan pertunjukan di berbagai tempat, terutama di pusat kota Tegal, dengan harapan dapat menarik minat generasi muda.

Melalui pertunjukan-pertunjukan yang dilakukan secara berkala, paguyuban ini berharap seni sintren dapat kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Langkah-langkah seperti ini sangat penting dalam memastikan bahwa kesenian tradisional tidak punah di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.

BACA JUGA: 7 Culture Shok Perbedaan Budaya Tegal dan Jogja, Mirong Aja Berbeda

Sumber: