Mitos Mbah Pesugihan di Pemalang yang Bisa Bikin Kaya Raya, Mau? Ini Dia Sosoknya

Mitos Mbah Pesugihan di Pemalang yang Bisa Bikin Kaya Raya, Mau? Ini Dia Sosoknya

Mitos mbah pesugihan Pemalang yang bisa memberikan kekayaan--

radartegal.id - Sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah, Pemalang juga menjadi salah satu kabupaten yang menyimpan banyak mitos dan misteri. Salah satunya mbah pesugihan pemalang yang bisa memberikan kekayaan.

Legenda mbah pesugihan Pemalang yang bisa memberikan kekayaan ini mungkin tidak asing di telinga pembaca. Sosok dan kisahnya cukup kental dan terkenal sebagai mbah pesugihan.

Sosok mbah pesugihan Pemalang ini merupakan Mbah Bandhot. Dari channel Youtube Lorban Media, Mbah Bandhot konon danyang penunggu daerah di Pemalang.

Mbah ini dapat dimintai kekayaan, namun nyawa yang akan menjadi taruhannya. Berikut mitos selengkapnya tentang mbah pesugihan di Pemalang ini atau biasa dikenal dengan Mbah Bandhot.

BACA JUGA: Mitos Kali kumpe Desa Jejeg Tegal, Pohon Ini Tak Boleh Ditebang Jika Tak Mau Menanggung Akibatnya

BACA JUGA: 8 Kepercayaan Tradisional Jawa dengan Mitos Tertentu Sejak Berabad-abad Lamanya, Pasti Sering Dengar

Mitos mbah pesugihan di Pemalang

Lek Re'an, salah satu warga Ulujami, Kabupaten Pemalang menceritakan tentang mbah pesugihan bandhot atau dolbandot. Ia menggambarkan bahwa ada pohon yang dijadikan tempat pesugihan.

Konon pohon tersebut dihuni oleh dolbandot atau dikenal sebagai Mbah Pesugihan Pemalang. Lek Re'an menceritakan jika ingin kekayaan tinggal minta saja.

"Kiye aku pan tuku motor ora duwe duit, kek ngomong kaya kiye yo ngesuk temenan" ujar Lek Re'an.

Ia juga mengungkapkan untuk meminta, tinggal lewat saja dan minta permohonan berupa kekayaan. Lek Re'an juga mengungkapkan bahwa sosok Dolbandot ini awalnya orang yang bertapa selama 40 hari.

BACA JUGA: Dipercaya Angker dan Kerap Dilarang Ditanam, Berikut 7 Mitos Pohon yang Diduga Jadi Tempat Makhluk Halus

BACA JUGA: Mitos Telaga Warna Dieng Wonosobo Jawa Tengah, Konon Dulunya Menjadi Tempat Pemandian Para Putri dan Ratu

Kemudian selama pertapaannya, orang tersebut diambil oleh keluarganya untuk dibawa ke rumah. Namun pada suatu hari, Ia bertapa kembali dan tidak izin keluarganya.

Sumber: