Mitos Jembatan Brug Abang di Tegal, Jateng, Dulunya Tempat Kutil Mengeksekusi Warga

Mitos Jembatan Brug Abang di Tegal, Jateng, Dulunya Tempat Kutil Mengeksekusi Warga

Telusuri mitos jembatan Brug Abang Tegal yang kelam, Saksi Bisu Eksekusi Tragis para koruptor!-lokal tegal-

TEGAL, radartegal.id - Mitos Jembatan Brug Abang Tegal diselimuti oleh kisah tragis dan legenda mistis. Menyusuri jejak sejarah di Tegal, Jawa Tengah, tak lengkap rasanya tanpa mengunjungi salah satu tempat yang menjadi ikon Kabupaten Tegal itu.

Jembatan bersejarah ini tak hanya menjadi saksi bisu pergolakan masa lampau. Namun juga menyimpan segudang mitos dan legenda yang mengundang rasa penasaran.

Mitos Brug Abang Tegal erat kaitannya dengan tragedi Kutil. Sebuah peristiwa berdarah yang terjadi pasca kemerdekaan Indonesia.

Konon, jembatan ini menjadi tempat eksekusi para koruptor, dan darah mereka yang mengalir ke sungai mewarnai airnya menjadi merah. Sehingga jembatan ini dijuluki "Brug Abang" yang berarti "Jembatan Merah".

BACA JUGA: Mitos Jembatan Brug Abang yang Legendaris di Tegal, Sering Ada Ritual Buang Ayam yang Sudah Turun Temurun

BACA JUGA: Unik! Berikut Mitos Brug Abang Tegal dari Gendong Pengantin hingga Tolak Bala

Kisah tragis ini masih membekas dalam ingatan masyarakat, dan melahirkan berbagai mitos seputar Brug Abang. Salah satu yang paling terkenal adalah larangan bagi pasangan untuk menyeberang jembatan bersama-sama.

Dipercaya bahwa hal ini akan membawa sial dan kegagalan dalam pernikahan mereka.

Menelusuri jejak mitos dan legendanya

Mitos jembatan Brug Abang Tegal tak hanya terpaku pada tragedi Kutil. Masyarakat sekitar juga memiliki cerita dan kepercayaan lain yang telah diwariskan turun-temurun.

Konon, arwah para korban eksekusi masih bergentayangan di sekitar jembatan, dan sering menampakan diri kepada orang-orang yang melintas di malam hari.

Tak hanya itu, beberapa orang juga meyakini bahwa jembatan Brug Abang merupakan tempat yang angker dan dihuni oleh makhluk halus. Perasaan tidak nyaman dan hawa dingin yang menusuk sering dirasakan oleh pengunjung, terutama saat senja atau malam hari.

BACA JUGA: Peran Strategis Wilayah Tegal dalam Era Revolusi 1945: Ada Hubungannya Dengan Peristiwa Tiga Daerah Brug Abang

Sumber: