Ini Nih Penyebab Mounting Mesin Motor Matic Rusak, Jangan Sampe Dibiarin!

Ini Nih Penyebab Mounting Mesin Motor Matic Rusak, Jangan Sampe Dibiarin!

OTOMOTIF- Berikut ini ciri mounting mesin motor matic rusak.--

RADAR TEGAL - Pernahkah kamu merasakan sensasi tak nyaman saat berkendara matic? Getaran mesin yang berlebihan saat digas, saat idle, atau saat macet bisa jadi pertanda mounting mesin motor matic rusak.

Sebagai anak muda gaul dan kekinian, kamu pasti tau dong kalau matic itu identik dengan kenyamanan. Nah, mounting ini berperan penting dalam menjaga stabilitas dan meredam getaran mesin. Bayangkan aja kalau mounting mesin motor matic rusak, sensasi berkendaramu bakalan kayak berjalan di jalan berbatu. Enggak banget, kan?

Tenang aja, bro and sist! Artikel ini bakalan mengupas tuntas seputar penyebab mounting mesin motor matic rusak, mulai dari yang umum sampai yang jarang diketahui. 

Jadi, siap-siap catat poin-poin pentingnya ya, biar matic kamu selalu nyaman dikendarai! Simak artikel seputar mounting mesin motor matic rusak ini sampai akhir.

BACA JUGA: Yamaha WR 155 R, Motor Trail Multifungsi Kekinian dengan Lekukan Bodi yang Aduhai

Faktor utama di balik mounting mesin motor matic rusak

Perlu diketahui, mounting matic terbuat dari karet elastis yang lama-kelamaan bisa aus dan getas. Nah, ada beberapa faktor utama yang mempercepat keausan mounting ini, yaitu:

1. Usia pakai

Seiring waktu, karet mounting akan kehilangan elastisitasnya dan mudah getas. Biasanya, usia pakai mounting matic sekitar 3-5 tahun, tergantung pemakaian dan kondisi jalan.

Semakin sering kamu membawa beban berlebih atau melibas jalan rusak, semakin cepat pula mountingnya aus.

2. Beban berlebih

Membawa beban berlebihan, seperti barang bawaan yang terlalu banyak atau sering bonceng tiga, dapat memberi tekanan ekstra pada mounting. Hal ini mempercepat keausan dan kerusakannya.

Bayangkan aja, kalau kamu sering bonceng tiga dengan teman-teman, beban motor jadi jauh lebih berat. Tekanan pada mounting pun meningkat drastis, sehingga keausannya pun jauh lebih cepat.

3. Kebiasaan berkendara agresif

Sumber: