Jejak Sejarah Monumen Yos Sudarso di Tegal, Simbol Kepahlawanan dan Semangat Maritim

Jejak Sejarah Monumen Yos Sudarso di Tegal, Simbol Kepahlawanan dan Semangat Maritim

Berikut Monumen Yos Sudarso di Tegal yang fenomenal.--

RADAR TEGAL - Menjulang gagah di jantung Kota Bahari , Jawa Tengah, Monumen Yos Sudarso di Tegal tak hanya menjadi penanda jalan yang strategis, tetapi juga menyimpan kisah inspiratif tentang pertempuran laut heroik dan semangat maritim yang membara di jiwa para pahlawan bangsa. 

Monumen Yos Sudarso di Tegal dibangun pada tahun 1968 dan diresmikan setahun kemudian, tepat pada Hari Dharma Samudera, 15 Januari 1969, monumen ini menjadi simbol penghormatan atas pengorbanan Komodor Yos Sudarso dan para pahlawan lainnya yang gugur dalam Pertempuran Laut Aru yang sengit pada tahun 1962.

Untuk lebih mengerti lebih dalam mengenai Monumen Yos Sudarso di Tegal ini kami telah merangkumnya dalam pembahasan dibawah ini.

Berikut ulasan tentang jejak sejarah dan keunikan akan Monumen Yos Sudarso di Tegal. Simak pembahasan yang menarik ini hingga akhir yaa.

BACA JUGA: Rahasia Popularitas Wisata Guci di Tegal Bukan Cuma Keindahan Alamnya, Tapi Juga Karena Hal Ini

Lebih dari sekadar Tugu Prasasti

Monumen Yos Sudarso di Tegal bukan sekadar tugu prasasti biasa. Bentuknya yang kokoh dan megah, dengan ketinggian mencapai 17 meter, memancarkan aura kegagahan dan ketangguhan. Relief yang menghiasi tugu ini menceritakan kisah heroik Pertempuran Laut Aru, di mana Komodor Yos Sudarso gugur dengan gagah berani saat memimpin KRI Macan Tutul. 

Patung Komodor Yos Sudarso yang berdiri tegak di puncak monumen seakan-akan mengajak kita untuk meneladani semangat juang dan pengabdiannya yang tak ternilai.

Bukti keberanian dan tekad baja

Pertempuran Laut Aru merupakan salah satu episode paling heroik dalam sejarah maritim Indonesia. Pada tanggal 15 Januari 1962, kapal-kapal perang Belanda melancarkan serangan mendadak ke pangkalan ALRI di Biak dan Manokwari.

Komodor Yos Sudarso, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada Maritim Timur, memimpin KRI Macan Tutul dan KRI Harimau untuk menghalau armada Belanda.

BACA JUGA: Sejarah Terciptanya Nasi Lengko yang Lezat, Kuliner Legendaris Tegal yang Belum Banyak Diketahui

Pertempuran berlangsung sengit. Kapal-kapal ALRI, meskipun kalah dalam hal jumlah dan persenjataan, menunjukkan perlawanan yang gigih. KRI Macan Tutul, di bawah komando Komodor Yos Sudarso, berhasil menembaki dan melumpuhkan kapal perang Belanda Karel Doorman.

Namun, dalam pertempuran heroik ini, KRI Macan Tutul terkena torpedo dan tenggelam. Komodor Yos Sudarso memilih untuk tetap berada di kapal dan gugur bersama para anak buahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: