Mengenal Sahabat Rasul yang Paling Jahil dan Lucu! Nu'aiman bin Amr

Mengenal Sahabat Rasul yang Paling Jahil dan Lucu! Nu'aiman bin Amr

--

1. Makan Bersama

Sesaat setelah sadar dari mabuknya, Nu'aiman merasa lapar dan tanpa banyak berfikir mulai mencegat penjual makanan yang kebetulan sedang lewat. Sembari menunggu penjual menyiapkan pesanannya, Nu'aiman bin Amr bin Rafah masuk ke halaman masjid, lalu mengajak Rasulullah untuk makan bersama. 

Setelah makanan habis, Rasulullah hendak kembali lagi ke masjid. Namun dihadang oleh Nu'aiman, "Mau ke mana ya Rasul? Habis makan masa ngga bayar?"

Rasulullah pun dengan senyumnya menjawab, "Yang pesan kamu."

Nu'aiman menjawab, "Di mana-mana ya Rasul, raja itu mengayomi rakyatnya, penguasa melayani warganya, bos mentraktir karyawannya, masa saya yang harus bayar ya Rasul?"

Mendengar perkataan Nu'aiman bin Amr bin Rafah, Rasulullah langsung merogoh kocek dan memberikan sejumlah uang kepada Nu'aiman dengan senyum yang agak terkekeh.

2. Penjual Madu

Pada saat Nu'aiman melihat seorang penjual madu yang lagi kepanasan dan keletihan setelah berkeliling, tapi tidak ada satupun dagangan yang sudah terjual. Dihampirinya si penjual dan diajak menuju rumah Rasulullah, dengan membawa madu Nu'aiman mendatangi Rasulullah dan mengatakan bahwa ia membawa hadiah berupa madu.

Tak selang berapa lama, ada yang mengetuk pintu rumah Rasulullah dengan berkata, "Apakah maduku tidak akan dibayar?"

Mendendengar hal tersebut, Rasulullah mulai tersadar bahwa tidak ada yang berani melakukan hal ini kecuali sahabatnya yang paling jahil dan lucu, yaitu Nu'aiman. Beliau lalu menghampiri Nu'aiman dan bertanya mengapa dia melakukan hal tersebut.

Dengan polosnya Nu'aiman menjawab, "Aku ingin berbuat baik kepadamu ya Rasul, tapi aku tidak memiliki apa-apa."

Alih-alih marah, Rasulullah justru tertawa mendengar jawaban dari sahabat jahilnya tersebut.

3. Menjual Temannya Sendiri

Suatu hari Abu Bakar meminta izin pada Rasulullah untuk mengajak dua sahabat yaitu Suwaibith dan Nu'aiman berdagang ke negeri Syam. Saat sudah sampai, Abu Bakar membagi tugas kepada masing-masing orang.

Beliau memberi tugas Suwaibith untuk menjaga makanan karena dikenal sebagai orang yang senantiasa menjaga amanah. Kemudian untuk Nu'aiman diberi kebebasan untuk melakukan apapun yang dilakukan.

Sumber: