Diguyur Hujan Berjam-jam, Rumah Warga di Brebes Rusak Akibat Tergerus Longsor

Diguyur Hujan Berjam-jam, Rumah Warga di Brebes Rusak Akibat Tergerus Longsor

Tim BPBD Brebes saat melakukan evakuasi rumah yang terdampak longsor di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kamis 11 Januari 2024.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi yang terjadi di wilayah Brebes bagian selatan khususnya di hulu Sungai Pedes, Kamis 11 Januari 2024. Akibatnya, bencana banjir terjadi di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong dan rumah warga di Brebes rusak akibat tergerus longsor.

Koordinator Satgas PB BPBD Brebes Pos Aju Bumiayu Budi Sujatmiko menyampaikan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi sejak pukul 14.00 WIB hingga petang tadi. Ini mengakibatkan satu rumah warga di Brebes rusak, tepatnya di Dukuh Satir Desa Kutamendala akibat longsor.

"Rumah yang rusak akibat longsor mikik bapak Waluyo (65). Rumah bagian dapur rusak akibat longsor," ujarnya.

Selain merusak rumah warga di Brebes pada bagian dapur rumah milik Waluyo, hujan deras juga mengharuskan 2 Kepala Keluarga (KK) mengungsi. Yakni, keluarga bapak Waluyo (dua jiwa, Red) dan keluarga Tahrod (60) (tiga jiwa, Red).

BACA JUGA: Hujan Deras, Rumah Warga di Kabupaten Tegal Tertimbun Tebing Longsor

"Kalau untuk keluarga bapak Waluyo ngungsi ke saudara. Sedangkan keluarga bapak Tahrod mengungsi ke rumah anaknya," jelasnya.

Sekedar informasi, akibat hujan deras mengakibatkan Sungai Pedes meluap. Akibatnya, longsor tebing penahan sungai sebelah selatan pada dengan dimensi panjang kurang lebih 60 meter dengan tinggi kurang lebih 20 meter.

Selain mengakibatkan rumah warga di Brebes rusak, sedikitnya ada enam rumah yang juga terancam terdampak longsor. Karena, keberadaan enam rumah itu dekat dengan sungai. 

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tapi kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati dalam beraktivitas baik dalam maupun luar ruangan, mengingat cuaca tidak menentu dan terkadang cukup ekstrim," pungkasnya. (*)

Sumber: