5 Mitos Jawa yang Menyeramkan dan Terkenal, Cek Fakta dan Kebenarannya di Sini

5 Mitos Jawa yang Menyeramkan dan Terkenal, Cek Fakta dan Kebenarannya di Sini

Ilustrasi 5 mitos Jawa yang menyeramkan.-(Foto: Tangkapan Layar/Freepik).-

RADAR TEGAL - Ada 5 mitos Jawa yang menyeramkan dan terkenal. Apakah mitos-mitos tersebut sesuai dengan kenyataan?

Dengan memahami mitos Jawa yang menyeramkan ini, akan menambah wawasan Anda terkait dengan kekayaan budaya Jawa yang ada selama ini.

Apa saja mitos Jawa yang menyeramkan ini? Melalui artikel ini akan membahas mitos-mitos seram dari budaya Jawa yang telah menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat.

Meskipun terdengar menyeramkan, seberapa banyak faktanya? Mari kita cek kebenarannya satu per satu.

Mitos Jawa yang terkenal

1. Makan Sambil Selonjoran Bisa Membuat Kita Berubah Menjadi Ular

BACA JUGA: 6 Mitos Dunia yang Melegenda Berdasarkan Kisah Nyata, Cek Faktanya!

Dalam keseharian, manusia tidak bisa berubah menjadi binatang. Mitos Jawa ini, meski tidak berhubungan dengan transformasi fisik, memiliki kaitan dengan kesehatan tubuh.

Makan sambil tiduran dapat merusak sistem pencernaan, menyebabkan perut sakit, dan membuat seseorang merasa seperti ular.

Meskipun mitos ini tidak sepenuhnya akurat secara fisik, disarankan untuk makan dengan posisi tubuh yang benar agar tubuh tetap sehat.

2. Dilarang Pakai Baju Biru atau Hijau ke Pantai Selatan

Mitos ini mengatakan bahwa memakai baju biru atau hijau ke Pantai Selatan dapat membuat seseorang diculik oleh Nyi Roro Kidul.

Namun, jika dilihat dari sudut logis, biru dan hijau adalah warna laut, yang dapat membuat tubuh sulit terlihat saat terbawa ombak.

BACA JUGA: 10 Mitos Jawa yang Masih Kuat dan Dipercaya Kebenarannya hingga Sekarang, Simak Selengkapnya!

Disarankan untuk mengenakan warna terang seperti merah atau ungu agar penjaga pantai atau orang di sekitar lebih mudah mengenali tubuh kita di perairan pantai.

3. Duduk di Atas Bantal Bisa Bisulan Segede Gunung

Meskipun ukuran bisul sebesar gunung adalah hiperbola, larangan ini memiliki dasar kesehatan.

Menyimpan barang-barang terlalu empuk pada bagian badan dapat membuat kulit lembap dan rentan terhadap infeksi bakteri, menyebabkan ruam, dan bisul.

Oleh karena itu, disarankan untuk memilih bantal yang tidak terlalu tebal sebagai alas bokong agar kulit tetap sehat.

4. Keluar Magrib Bisa Diculik Wewe Gombel

Mitos ini mengisahkan tentang Wewe Gombel, makhluk gaib yang berkeliaran saat matahari berada di ujung cakrawala.

Meskipun karakter ini mungkin hanyalah representasi dari orang-orang jahat, larangan untuk anak-anak tidak bermain di luar saat matahari tenggelam memiliki dasar keamanan.

BACA JUGA: Misteri Mitos Relief Kamadhatu di Candi Borobudur yang Sengaja Ditimbun, Benarkah Menyimpan Propaganda?

Mitos ini mengingatkan bahwa di waktu tersebut, risiko kejahatan bisa meningkat, dan anak-anak sebaiknya tetap berada di dalam rumah.

5. Mengambil Makanan sebelum Orang Tua Itu Pamali

Menurut mitos Jawa, mengambil makanan sebelum orang tua hukumnya pamali. Meskipun kebenaran mitos ini masih diragukan, pesan di baliknya adalah tentang rasa hormat dan sopan santun terhadap orang tua.

Tindakan mendahului orang tua di segala hal bukanlah etika yang baik. Sejak dulu, budaya Jawa mengajarkan bahwa orang yang lebih tua layak mendapatkan perlakuan lebih baik dari generasi lebih muda.

Mitos-mitos Jawa ini mungkin terdengar menyeramkan, namun, banyak di antaranya memiliki dasar-dasar kesehatan, keamanan, dan etika yang baik.

Sebaiknya, kita melihat mitos-mitos ini sebagai bagian dari warisan budaya yang memuat pesan-pesan penting.

BACA JUGA: Melihat Kembali Mitos Jawa: Warisan Budaya yang Tetap Hidup dalam Masyarakat

Meskipun sebagian besar masyarakat modern mungkin tidak lagi mempercayai mitos-mitos ini secara harfiah, menghormati dan memahami akar budaya dapat membantu memperkaya pengalaman hidup kita.

Jadi, seberapa banyak yang kamu percayai dari mitos-mitos Jawa ini?

Demikian deretan mitos Jawa yang menyeramkan dan terkenal yang telah kami rangkum, semoga bermanfaat dan membantu. (*)

Sumber: