Dandim Tegal: Boleh Beda Pilihan, Tapi Tidak Boleh Memecah Belah Persaudaraan

Dandim Tegal: Boleh Beda Pilihan, Tapi Tidak Boleh Memecah Belah Persaudaraan

PAWAI TAARUF- Bupati Tegal Umi Azizah melepas pawai taaruf didampingi Dandim Tegal.-Istimewa-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Hadir dalam Pawai Taaruf Kebangsaan di Taman Makam Pahlawan Purakusuma Persada, beberapa waktu lalu, Komandan Kodim 0712 (Dandim) Tegal Letkol Inf Suratman memberi pesan khusus terkait pilihan.

Menurut dandim Tegal, menjelang pelaksanaan Pesta Demokrasi Pemilu 2024, dirinya mengimbau masyarakat agar selalu kompak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. 

“Boleh beda pilihan, tapi tidak boleh memecah belah persaudaraan,” tegasnya, Senin 6 November 2023 siang.

Dandim Tegal mengatakan, kegiatan pawai taaruf merupakan salah satu wujud kebersamaan semua elemen masyarakat. Serta untuk meninggalkan sikap intoleransi dan menumbuhkan sikap toleransi untuk mengenang jasa pahlawan dan meneladani Nabi Muhammad SAW. 

BACA JUGA:Habib Luthfi Tiba-tiba Marah, Dandim dan Danramil sampai Harus Datang ke Pekalongan dari Jakarta

Bupati Tegal Umi Azizah beri pesan ke pelajar

Di tempat yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah berpesan kepada pelajar dan santri agar lebih giat dalam menimba ilmu supaya kelak tumbuh menjadi generasi unggul yang berakhlak mulia dan bertalenta global. Generasi inilah yang menurutnya sangat diperlukan bangsa Indonesia ke depan untuk maju dan unggul bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

Pesan tersebut disampaikan Umi di hadapan 5.000 orang santri dan pelajar serta anggota organisasi kemasyarakatan Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia), GP Ansor, Fatayat NU dan Muslimat NU saat melepas peserta Pawai Taaruf Kebangsaan.

Menurutnya, pelajar dan santri telah menjadi pilar kekuatan dan fondasi kekokohan bangsa yang sudah terbukti kontribusinya sejak zaman perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Bahkan perjuangan para santri dan ulama ini mampu mencapai puncaknya dengan dikeluarkannya fatwa resolusi jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari yang kemudian membakar semangat arek-arek Surabaya hingga pecah pertempuran 10 November 1949 di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Dandim 0712/Tegal Ajak Insan Media Bersinergi Jaga Kondusifitas

Semangat jihad di era kemerdekaan menurut Umi harus terus digelorakan. Caranya tidak lagi dengan berperang mengangkat senjata untuk mengusir penjajah.

Namun memperkuat komitmen diri membangun bangsa dengan menjadi insan kamil yang berilmu, punya integritas dan memiliki nasionalisme tinggi.

“Jihad di era modern adalah bagaimana menjadi bagian dari generasi yang bertekad memerangi kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan, termasuk ketertinggalan dalam riset, teknologi, dan inovasi di era artificial intelligence ini,” ujarnya.

Sumber: