Geger! Buku LKS SD di Banyumas Muat Gambar Kartu Domino dan Anak Main Gaple
Heboh beredar buku LKS SD di Banyumas muat gambar kartu domino dan anak main gaple.-Adi Mulyadi-
RADAR TEGAL - Dunia pendidikan Banyumas geger dengan beredarnya buku LKS SD yang didalamnya memuat gambar menyerupai kartu domino. Tidak hanya itu, di dalam buku tersebut juga terdapat gambar anak-anak sedang bermain gaple.
Gambar mirip kartu domino dan anak main gaple itu, tertuang dalam materi buku LKS kelas 1 SD, mata pelajaran Matematika. kontan hal tersebut membuat para orang tua siswa prihatin.
Geger buku LKS SD yang memuat gambar menyerupai kartu domino kali pertama mengemuka di Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas, pada Kamis 5 Oktober 2023 lalu.
Seorang wali murid salah satu SD di Kecamatan Baturaden, YS, mengungkapkan bahwa, buku LKS mata pelajaran Matematika anaknya yang masih duduk dibangku kelas 1, memuat gambar mirip kartu domino.
Dia sangat menyesalkan isi buku LKS SD tersebut yang mengilustrasikan materi perhitungan dengan gambar menyerupai domino. Karena secara tidak langsung mengajarkan anak untuk bermain kartu domino.
"Pelajaran SD Kelas 1 malah ada gambar gaplean, apa nggak ada contoh lain?" tandas YS.
YS menyebut jika mengetahui adanya gambar mirip kartu domino di buku LKS saat memandu anaknya belajar. Dimana materinya anak diajarkan menghitung.
"Seharusnya ada alternatif lain untuk gambar dalam materi buku pelajaran tersebut. Jangan seperti itu," sesalnya sembari mengatakan, hal tersebut sangat tidak etis bagi anak-anak, sebagaimana Radar Tegal kutip dari publikasi radarbanyumas.disway.id berjudul: Wali Murid di Baturraden Banyumas Sesalkan Isi Buku LKS Kelas 1 SD Memuat Gambar Permainan Domino.
Disdik inventarisasi LKS bergambar domino
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Ichya Mahluqie menjelaskan, stigma masyarakat saat ini masih negatif dengan domino dan remi.
"Itu kan tafsir dari masyarakat. Bahwa domino dan kartu remi untuk judi, tapi ada juga nilai edukasi dan bisa untuk olahraga dan dipertandingkan seperti bridge," paparnya.
Kendati demikian, Ichya mengatakan bahwa pihaknya tetap merespon keluhan orang tua murid. Karena itu, pihaknya langsung melakukan inventarisasi untuk mendata sekolah mana saja yang menggunakan LKS tersebut.
"Kami sedang mencari bukunya. Tidak semua sekolah menggunakan itu. Kita lagi menginventarisir," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: