2 Periode Kemunculan Tokoh Semar di Jawa, Kiprah Panakawan hingga Punakawan

2 Periode Kemunculan Tokoh Semar di Jawa, Kiprah Panakawan hingga Punakawan

Tokoh Semar di Jawa Bersama Anak-anaknya VS Togog bersama Suwita--

2. Geng Semar vs Geng Togog era Jawa Baru

Di masa Jawa Baru, kata Panakawan berubah menjadi Punakawan, dan selalu mengacu pada Semar dan anak-anaknya. Semar yang digambarkan sebagai orang tua bijak, adalah ayah sekaligus pemimpin Punakawan.

Anak pertama, Nala Gareng, adalah yang cacat fisiknya paling banyak. Hidungnya seperti terong, matanya juling, bahkan tangan dan kakinya pun tak normal.

Menurut Serat Manikmaya (1725 M), ia tercipta dari kereweng atau pecahan periuk. Namun, dalam kisah pewayangan, Gareng dan saudaranya Petruk, aslinya dua gandarwa bernama Prabu Mercu dan Mercukilan, yang mengobrak-abrik kahyangan.

Semar pun mengubah mereka menjadi Punakawan. Putra kedua, Petruk, terkenal karena jangkung dan mancung seperti bule.

Ia murah senyum, tapi saat mengkritik suaranya lantang dengan tudingan tangan yang juga panjang. Sementara anak bungsunya, Bagong, berbadan bulat pendek nyaris mirip Semar karena ia memang tercipta dari bayangannya.

BACA JUGA:2 Makna Tokoh Semar di Jawa, Simbol Pengabdian dan Kesaktian bagi Raja

Sama seperti Semar, Togog adalah putra Sang Hyang Tunggal. Togog diturunkan ke dunia untuk mengasuh kaum angkara.

Itulah sebabnya, ia lebih sering dimaki-maki oleh asuhannya. Karena merasa tugasnya lebih berat daripada Semar, ia pun meminta agar diberi rekan sepenanggungan.

Muncullah Sarawita alias Bilung, yang sangat senang menantang Petruk untuk berduel. Di luar geng-nya Semar dan Togog, masih ada Cangik, Limbuk, Cantrik, dan beberapa tokoh gecul alias Punakawan tidak baku.

Mereka semua sebenarnya diolah dari karakter penyandang cacat yang memiliki tuah magis. Menariknya, kemagisan itu dipertahankan pujangga Jawa Baru, yang mengubah konsep Panakawan dari manusia biasa di Majapahit, menjadi jelmaan dewa.

Demikian, informasi mengenai tokoh Semar di Jawa yang kisahnya muncul di mana-mana termasuk mitosnya sebagai Sabdo Palon dan jelmaan dewa. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang mitos dan kisah mistis di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa.***

Sumber: youtube asisi channel