Legenda Gunung Mekongga: Pertarungan Sengit Melawan Burung Garuda Raksasa, Pria Umpan, dan Bambu Beracun!

Legenda Gunung Mekongga: Pertarungan Sengit Melawan Burung Garuda Raksasa, Pria Umpan, dan Bambu Beracun!

Legenda Gunung Mekongga-Aktual com-

RADAR TEGAL     Legenda Gunung Mekongga melambangkan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia yang terkait erat dengan wilayah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Gunung Mekongga, yang menjulang gagah dan mengisahkan kisah yang mendalam bagi budaya lokal.

Penduduk setempat telah merawat dan menceritakan legenda Gunung Mekongga ini dari generasi ke generasi hingga telah menjadi bagian penting dalam kepercayaan masyarakat setempat.

Berikut adalah informasi mengenai legenda Gunung Mekongga yang dilansir dari kanal YouTube Legenda Senja oleh Radar Tegal. 

BACA JUGA:Mitos Gunung Lokon, Benarkah Mangka Walang, Si Penyebab Gempa?

Burung Garuda jatuh di Negeri Sorume

Dikisahkan dalam legenda, Gunung Mekongga dikatakan memiliki asal-usul nama dari tempat di mana burung Garuda raksasa jatuh.

Berbagai variasi cerita legenda berkaitan dengan peristiwa ini. Salah satu versi legenda menyebutkan bahwa burung Kongga meninggal setelah menyerang Negeri Sorume, yang saat ini dikenal sebagai kota Kolaka.

Kerusuhan akibat burung garuda

Dalam cerita legenda ini, burung Garuda raksasa secara tiba-tiba muncul di Negeri Sorume dan perilakunya menyebabkan kerusuhan di seluruh daerah tersebut.

Setiap harinya, burung ini mencuri hewan ternak untuk dimakannya. Penduduk merasa cemas bahwa tindakan ini dapat berdampak negatif pada stok hewan ternak mereka dan bahkan membahayakan manusia di masa depan.

BACA JUGA:Benarkah Pendaki Kerap Hilang Tanpa Jejak di Gunung Ijen? Ternyata Ini Alasan di Baliknya!

Pahlawan magis penakluk burung Garuda

Dalam legenda tersebut, ada sosok individu dengan kekuatan magis luar biasa yang mampu menghadapi burung Garuda raksasa ini.

Orang ini dikenal sebagai Larumbalangi. Tinggal di Negeri Sorumba, yang sekarang dikenal sebagai Blanded.

Konon, Larumbalangi memiliki sebuah keris ajaib dan selembar sarung pusaka yang memungkinkannya terbang.

Usaha penduduk untuk mengatasi ancaman

Penduduk Negeri Sorume mengirim utusan ke Negeri Sorumba untuk memohon bantuan Larumbalangi dalam mengusir burung Garuda raksasa tersebut.

Setelah mendengar kisah dari para utusan, Larumbalangi memberikan saran agar mereka membuat perangkap menggunakan bambu beracun.

Utusan tersebut kemudian kembali ke Negeri Sorume dan melaporkan saran tersebut kepada para tetua.

BACA JUGA:Benarkah Mencabut Ranting di Gunung Dukuh Bisa Mendatangkan Makhluk Gaib?

Penentuan umpan dan penyusunan perangkap

Para tetua di Negeri Sorume menyetujui saran dari Larumbalangi dan mengadakan sayembara untuk menentukan siapa yang akan menjadi umpan bagi burung Garuda raksasa.

Setelah melalui seleksi yang ketat, seorang pria bernama Sahea dipilih menjadi umpan. Pria ini adalah penduduk biasa dari Negeri Lu.

Kemenangan dengan Kelicikan dan Keberanian

Kemudian, penduduk membuat bambu runcing yang beracun dan meletakkannya di Padang Bendhe Tasahea. Mereka membentuk lingkaran dengan bambu beracun di sekelilingnya.

Sahea ditempatkan sendirian di tengah lingkaran bambu beracun untuk menarik perhatian burung Garuda raksasa.

Setelah menanti cukup lama, burung Garuda raksasa akhirnya mendekati Sahea. Ketika mencoba menyerang, burung itu tertusuk bambu runcing beracun dan merasakan sakit.

Sahea memanfaatkan peluang ini dengan mengambil bambu runcing beracun dan menusukkannya ke dada burung Garuda.

Burung tersebut berusaha keras untuk melepaskan bambu dari dadanya, tetapi pada akhirnya jatuh dan meninggal di sebuah gunung.

Kematian burung Garuda raksasa ini mengakhiri ancaman di Negeri Sorume, dan penduduk dapat kembali hidup dalam kedamaian.

Legenda Gunung Mekongga dan burung Garuda ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh cerita dan mitos dalam membentuk identitas budaya dan pandangan manusia terhadap alam serta keberanian dalam menghadapi tantangan.***

Sumber: legenda senja