Kisah Mistis dan Sejarah Curug Cipendok Cilongok, Berawal dari Perang Diponegoro?

Kisah Mistis dan Sejarah Curug Cipendok Cilongok, Berawal dari Perang Diponegoro?

Curug Cipendok Cilongok, Banyumas | Foto: @dhewy_kecil--

RADAR TEGAL – Seperti yang Anda ketahui Kabupaten Banyumas memiliki beragam objek wisata alam yang rugi apabila dilewatkan. Salah satu objek wisata alam tersebut yakni Curug Cipendok Cilongok.

Menjadi salah satu objek wisata Banyumas dengan keindahan alam yang mampu memikat siapa saja yang berkunjung ke sini, menjadikan Air Terjun Cipendok atau biasa disebut dengan Curug Cipendok ini sebagai wisata populer yang wajib Anda kunjungi.

Curug Cipendok sendiri terletak di Desa Karang tengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Melansir dari ksmtour.com, berikut sejarah panjang curug cipendok Cilongok.

Curug Cipendok merupakan curug dengan ketinggian sekitar 93 m yang masuk dalam wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan, Banyumas Timur.

Adapaun kondisi Lingkungan di curug ini yakni masih sangat terjaga alami dengan hutan produksi dan lindung yang terjaga baik, sehingga menjadikan curug ini memiliki keunikan sendiri yang mampu menarik para wisatawan.

Curug Cipendok Cilongok ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan kesejukannya yang masih sangat alami.

Sejarah Curug Cipendok

Penyebutan nama Curug Cipendok sendiri bermula dari legenda yang masih berkaitan dengan perang Diponegoro.

Diketahui, Perang tersebut berlangsung antara tahun 1825-1830 yakni antara Pangeran Diponegoro melawan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Perang tersebut dimenangkan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda ini menghasilkan perjanjian yang disebut perjanjian Dulangmas.

Pada saat itu salah satu wilayah Kabupaten Banyumas, yaitu Ajibarang dipimpin oleh seorang wedana Priangan Timur yang bernama Raden Ranusentika.

Raden Ranusentika diberi tugas untuk melakukan pembukaan hutan belantara di sekitar lereng Gunung Slamet.

Adapun tujuannya yakni menjadikan hutan tersebut sebagai area perkebunan.

Namun sudah berjalan delapan tahun, belum mendapatkan hasil. Hal ini karena, adanya beragam keanehan keanehan.

Misalnya saja saat pohon selesai ditebang, esoknya tubuh lagi seperti semula. Peristiwa tersebupun terjadi berulang-ulang dan membuat pusing Raden Ranusentika.

Mengetahui hal tersebut Raden Ranusentika Berdo’a dengan cara bertapa. Karena belum merasa mendapatkan petunjuk Raden Ranusentika menghentikan bertapanya dan pergi memancing disekitar air terjun.

Pada saat Raden Ranusentika memancing, Ia mendapatkan sebuah pendok atau cincin warangka keris yang bersinar kuning keemasan.

Kemudian, atas usulan Breden Santa, Air terjun tersebut kemudian diberi nama Curug Cipendok.

Ada pun sebutan tersebut berasal dari bahasa Sunda yakni kata curug yang artinya air terjun dan pendok yang artinya cincin dari bilah keris.

Selain dapat menikmati suasana alam yang asri, suara gemuruh air terjun yang jatuh dari ketinggian hampir 100 meter dan percikan air akibat derasnya air yang mengalir membuat suasana semakin segar serta ditambah keindahan pelangi yang muncul ketika matahari terbit menambah daya tarik pengunjung.

Curug Cipendok ini berjarak sekitar 15 km barat kota Purwokerto dengan waktu tempuh setengah jam atau sekitar 7 km dari daerah Ajibarang. 

Kemudian untuk perjalanan menuju Curug Cipendok tidaklah terlalu rumit.

Namun karena belum ada angkutan umum yang resmi untuk sampai ke sana, sehingga apabila Anda yang ingin mengunjungi tempat ini harus dengan kendaraan pribadi, ya.

Sedangkan apabila Anda dari kota Purwokerto, Anda melalui jalan Jendral Sudirman kemuduian ambil ke arah alun-alun.

Nah, dari alun-alun atau Jl. Jend. Sudirman lurus ke barat hingga karang lewas terus ikuti sampai melewati pasar cilongok dan masih terus hingga pertigaan losari.

Dari pertigaan Losari belok kanan / utara dan ikuti terus jalan ini hingga sampai di lokasi Gerbang Wana Wisata Curug Cipendok.

Sesampainya di Gerbang Wisata Curug Cipendok Anda akan disambut oleh petugas tiket. Untuk harga tiketnya saat ini Rp. 9.000 per orang.

Kemudian, gerbang ini masih melanjutkan perjalanan kurang lebih 1km menuju tempat parkir mobil dan motor.

Adapun lokasi Curug Cipendok sendiri sekitar 500 meter dari tempat parkir melewati jalan setapak.

Untuk fasilitas di Curug Cipendok ini meliputi; tempat parkir, tempat istirahat dan ishoma, arena untuk bermain anak-anak misalnya ayunan dan adanya kamar mandi yang menunjang.

Selain itu terdapat juga menara pandang  yang bisa Anda gunakan untuk melihat pemandangan Kota Purwokerto apabila cuaca sedang cerah.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi tempat wisata pun banyak warung yang menjajakan aneka masakan kuliner seperti mendoan, susu murni dan makanan kecil.

Jadi, saat Anda berkunjung ke Curug Cipendok ini akan tidak akan kelaparan, ya.

Demikian ulasan mengenai Curug Cipendok Cilongok. Semoga bermanfaat.***

Sumber: