Mitos Kesalahan Makan Martabak yang Sering Orang Lakukan, Jadinya Gak Enak Deh!

Mitos Kesalahan Makan Martabak yang Sering Orang Lakukan, Jadinya Gak Enak Deh!

--

RADAR TEGAL - Martabak baik telur maupun manis memang banyak penggemarnya. Tapi pernahkah kita mitos kesalahan makan martabak yang sering dilakukan orang?

Biasanya martabak, baik telur maupun manis sering digunakan sebagai buah tangan maupun saat kita bersilaturahmi atau pulang ke rumah. Rasanya yang enak membuat martabak menjadi salah satu jajanan paling favorit.

Apalagi jika menyantapnya beramai-ramai bersama keluarga atau teman-teman. Seringkali martabak yang kita bawa malah kurang banyak, karena ludes dengan cepat.

Tetapi tahukah kita ternyata ada mitos kesalahan makan martabak yang tanpa sengaja kerap dilakukan orang yang membelinya. Mitos ini justru terungkap dari para penjual martabak sendiri. 

5 mitos kesalahan makan martabak

Di Tegal Raya antara lain daerah Kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang, dan Kota Tegal, martabak baik telur maupun manis akan dengan mudah ditemui. Kudapan ini memang sangat enak dan pas jika dijadikan menu jajanan ramai-ramai.

Nah tetapi tanpa disadari banyak di antara kita yang tanpa sadar sering melakukan kesalahan, sehingga martabak tersebut jadi kurang sedap mengkonsuminya. Di bawah ini 5 mitos kesalahan yang sering dilakukan orang saat makan martabak.     

1. Makan Martabak Lebih dari 12 Jam Setelah Dibuat

Saking asiknya ngobrol atau bertemu dengan teman-teman atau keluarga, kita sering lupa diri dan waktu. Sehingga martabak yang sudah terlanjur dibeli menjadi terlambat dikonsumsi.

Celakanya lagi, martabak tersebut sudah dibarkan lebih dar 12 jam setelah dibuat atau dibeli. Menurut penjual martabak, makanan tradisional tersebut akan lebih lezat jika mengkonsumsinya saat masih hangat-hangatnya.

2. Tidak Menyimpan Sisa Martabak ke Kulkas

Memang benar martabak akan lebih lezat dan enak dimakan saat masih hangat, tetapi bagaimana jika ternyata ada martabak yang tak termakan. Padahal jumlahnya lumayan banyak.

Selain karena jumlah orangnya relatif sedikit dibandingkan martabaknya, juga tak sedikit orang yang memilih mendiamkannya lebih dulu, baru menyantapnya. Nah, jika akhirnya terdapat sisa martabak jangan lupa untuk menyimpannya dalam lemari es atau kulkas.

Ironisnya tidak sedikit orang-orang atau pembeli yang kadang-kadang lupa untuk melakukannya. Sehingga sering terjadi martabak kemudian disemuti, teksturnya menjadi keras, dan cita rasanya yang tak lagi menarik.

Sumber: