Kilas Sejarah Pabrik Texin Tegal, Perusahaan Tekstil Tersohor Pada Masanya
Pintu gerbang pagar Pabrik Texin Tegal di Jalan Pala Raya No.1 Kelurahan Dampyak Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal.-Adi Mulyadi-
RADAR TEGAL - Kilas sejarah Pabrik Texin Tegal, perusahaan tekstil yang tersohor pada masanya.
Jika Anda menyusuri ruas Jalan Pala Raya yang menghubungkan Kelurahan Dampyak dan Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Anda akan melihat sebuah pabrik besar yang berdiri di sebelah barat ruas jalan tersebut.
Disebelah utara pabrik itu terdapat sebuah lapangan sepakbola yang hampir setiap sore dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berolahraga.
Dari luar pagar pabrik itu, tampak gedung perkantoran yang arsitekturnya khas bangunan Belanda. Didepan kantor itu terdapat taman yang dilengkapi dengan kolam berbentuk bulat telur, yang di bagian ujungnya berdiri tiang bedera.
Di pagar tembok bagian depan yang tepat menghadap ke arah jalan terdapat tulisan PT Industri Sandang Nusantara.
Ya, nama pabrik tersebut adalah PT Industri Sandang Nusantara. Namun masyarakat Tegal pada umumnya dan warga sekitar pebrik lebih mengenalnya dengan sebutan Pabrik Texin Tegal.
Lantas apa yang menarik dari pabrik tersebut? PT Industri Sandang Nusantara atau Pabrik Texin Tegal adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertekstilan dengan hasil produksi benang dan kain.
Perusahaan peninggalan Zaman Kolonial ini menyimpan segudang sejarah yang patut untuk dikenang.
Untuk lebih jelasnya, berikut Redaksi ulas kilas sejarah Pabrik Texin Tegal, perusahaan tektil yang namanya tersohor pada masanya dikutip dari berbagai sumber.
Sejarah berdirinya Pabrik Texin Tegal
Pabrik yang terletak di Jalan Pala Raya ini, awal berdirinya pada tahun 1935. Bangunan pabrik tekstil ini berdiri di tengah-tengah persawahan rakyat, dipinggir sebelah timur kota Tegal.
Awalnya, pabrik didirikan sebagai percobaan untuk membangun industri teksti di Indonesia. Pabrik ini diresmikan pada tanggal 25 Mei 1936 dengan nama 'Java Textil Maatschapij' atau JTM, yang berbentuk badan hukum 'NV' dengan modal yang terbagi dalam beberapa saham.
Pada tahun 1937, pabrik mulai berproduksi dan berlangsung terus sampai Pemerintah Jepang menguasai Indonesia, serta mengambil alih pabrik dari Pemerintah Belanda dalam tahun 1942.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: