Perhatikan Kultur Tanah dan Alam, Jangan Bangun Tempat Wisata Asal-asalan!

 Perhatikan Kultur Tanah dan Alam, Jangan Bangun Tempat Wisata Asal-asalan!

BIMTEK - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat menghadiri acara Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, di salah satu hotel, di Slawi, Jumat, 21 Juli 2023. -YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

RADAR TEGAL - Jangan bangun tempat wisata asal-asalan! Warga atau pengusaha yang hendak mendirikannya harus melihat kultur tanah dan alam sekitar.

"Jangan mendirikan desa wisata asal-asalan. Karena rawan mangkrak. Seperti saat kemarin dilanda pandemi, banyak desa wisata yang mangkrak," ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat menghadiri acara Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, di salah satu hotel, di Slawi, Jumat, 21 Juli 2023.

Menurutnya, alangkah baiknya jika akan mendirikan desa atau tempat wisata, konsultasi lebih dulu dengan dinas terkait. Dipastikan, ada beberapa kawasan yang dilarang untuk dibangun desa atau tempat wisata.

"Memang saat mendirikan tempat wisata, kerusakannya tidak langsung. Bisa beberapa tahun ke depan. Nanti anak cucu kita yang merasakannya. Karena itulah, lebih baik dikaji dulu sebelum mendirikan tempat wisata," kata politikus PKS ini.

BACA JUGA:Benahi Desa Wisata dengan Konsep 3 A, Abdul Fikri: Harus Ada Homestay!

Menurut Fikri, sebelum pandemi Covid-19, banyak desa wisata dan tempat wisata dibangun. Mereka cenderung membangun di kawasan alam. Namun, setelah dilanda pandemi, desa dan tempat wisata itu dibiarkan begitu saja.

Dia juga menyarankan, jika hendak mendirikan desa atau tempat wisata, tidak menutup aliran air atau sumber air. Sehingga tidak mengganggu resapan air.

Sementara, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni yang hadir dalam acara tersebut mengaku akan tetap memberikan pembinaan terhadap desa wisata dan tempat wisata di Kabupaten Tegal.

Selain itu, ke depan pihaknya juga akan melakukan sistem klaster pariwisata. Khusus untuk wisata alam, edukasi dan pertanian.

"Nanti akan kita klaster supaya pengunjung betah berwisata di Kabupaten Tegal," ujarnya. ***

Sumber: