Khasnya Kampoeng Unik Nopia Mino di Banyumas, Desa Wisata Terbaik di Jateng yang Sudah Ada Sejak 1880

Khasnya Kampoeng Unik Nopia Mino di Banyumas, Desa Wisata Terbaik di Jateng yang Sudah Ada Sejak 1880

Kampoeng Unik Nopia Mino di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.-pusat informasi purwokerto dan banyumas-

TEGAL, radartegal.disway.id - Kabupaten Banyumas merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan karakteristik yang kental. Selain logat ngapak yang menjadi ciri khasnya, ternyata di sini ada juga Kampoeng Unik Nopia Mino.

Sekilas nama Kampoeng Unik Nopia Mino itu malah mirip nama-nama di Negara Sakura Jepang. Tetapi jika kita menelisik lebih dalam sejarahnya, justru nama tersebut berlatar belakang budaya Tionghoa.

Di Kabupaten Banyumas, warganya memang terkenal religius, mempunyai budaya yang adi luhung, dan ragam jenis kuliner khas. Salah satunya bisa kita jumpai di Kampoeng Unik Nopia Mino ini.

Selama ini kita mungkin lebih mengenal kuliner khas seperti mendoan dan soto sokaraja di Kabupaten Banyumas. Tetapi ternyata ada pula kuliner khas yang kemudian menandai Kampoeng Unik Nopia Mino tersebut.

Bisa jadi nama kampung unik itu baru kali pertama kita mendengarnya. Karena memang sangat jarang orang yang mengetahui keberadaan sebuah kampung unik di Kabupaten Banyumas ini.

Desa wisata terbaik di Jateng 2022 lalu

Mengutip visitjawatengah.jatengprov.go.id, kampung unik ini berada di Desa Pakunden Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kampoeng Nopia Mino ini bahkan menjadi salah satu kampung wisata unggulan di Kabupaten Banyumas.

Karena keunikannya itu, kampung unik ini pernah dinobatkan sebagai desa wisata terbaik, saat Gelar Desa Wisata Jawa Tengah tahun 2022 lalu. Di kampung unik ini pula, kita bisa menjumpai kuliner khas yang tidak ada di daerah lainnya.

Saking uniknya, bahkan kuliner khas di Kampoeng Unik Nopia Mino ini dijadikan salah satu latar belakang penyebutannya. Nopia sendiri merupakan salah satu jenis jajanan tradisional di kampung unik ini.

Nopia adalah jajanan khas yang kulitnya terbuat dari terigu, yang berisi gula merah dan campuran bahan-bahan lain di dalamnya. Keunikan lainnya adalah bentuknya yang menyerupai telur.

Nopia Ndog Gludug

Namun tidak bulat sempurna, tetapi sedikit lonjong seperti petir atau halilintar. Sehingga nopia sering masyarakat sekitar sebut sebagai ndog gludug atau bledeg yang dalam bahasa Indonesia berarti telur halilintar atau petir.

Jajanan tradisional ini memiliki rasa yang agak gurih di luar dan manis buket di dalamnya. Sementara itu, nama mino dalam Kampoeng Unik Nopia Mino adalah singkatan.

Mino merupakan singkatan dari nopia mini atau mini nopia, yang berarti nopia berukuran kecil. Sedangkan camilan nopia ini konon awalnya dipopulerkan oleh keturunan Tionghoa sekitar tahun 1880-an silam.

Sumber: