Lahan Pertanian di Brebes Mengering, Petani Terpaksa Beralih ke Profesi Ini

Lahan Pertanian di Brebes Mengering, Petani Terpaksa Beralih ke Profesi Ini

ilustrasi bata merah--

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Musim kemarau membuat lahan pertanian di Brebes mengering. Akibatnya, petani terpaksa beralih ke profesi lain untuk mendapatkan pemasukan.

Salah satunya sebagai perajin batu bata merah seperti yang dilakukan sejumlah petani di Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari, Brebes.

Salah satu petani, Sartono mengaku membuat batu bata merah untuk membantu ayahnya. Pasalnya, lahan persawahan milik orang tuanya saat ini tidak bisa menanam tanaman di lahan pertanian akibat kekeringan.

Dia menjelaskan, butuh waktu satu minggu dalam membuat batu bata merah. Pertama, tanah diolah kemudian dicetak dan dijemur. 

Setelah itu, barulah batu bata yang masih mentah dibakar hingga matang, sampai berwarna kemerahan.

“Biasanya pembeli datang sendiri dan kalau tidak kita tawarkan ke toko material yang ada di wilayah sekitar Kota Brebes,” ujarnya.

BACA JUGA:Miris! Kesulitan Air, Petani Bawang Merah di Brebes Sampai Sedot Air Comberan

Seorang petani di Desa Pesantunan, Syarif mengatakan, lahan pertaniannya saat ini tidak bisa teraliri air. Akibatnya lahan pertanian padinya mati yang menyebabkan gagal panen.

Dia bersama petani yang lainnya berinisiatif untuk membuat batu merah dengan memanfaatkan tanah liat dari areal sawahnya untuk dibuat batu bata merah. Hasilnya, dijual ke toko material.

“Meski keuntungannya sedikit, namun paling tidak bisa untuk makan sehari-hari anak dan istri di rumah,” ungkapnya, Rabu 14 Juni 2023. ***

Sumber: