Kunjungi Rumah Merah di Lasem, Ini yang Dilhat Ganjar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungi Rumah Merah Lasem.--
REMBANG, RADARTEGAL.COM - Berada di Rembang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak ingin melewatkan kesempatan berkunjung ke Lasem. Usai bersilaturahmi ke kediaman Gus Mus dan Gus Baha, Ganjar mengunjungi warisan budaya di sana, yakni Rumah Merah.
Sang pengelola, Rudy Hartono tampak antusias dan gembira menyambut kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah itu. Rudy langsung menunjukkan dokumentasi kedatangan Ganjar di awal periode memimpin Jateng.
“Pak Ganjar, selamat datang lagi. Ini Pak, fotonya masih ada waktu dulu ke sini. Rambutnya belum seputih sekarang, masih ada hitamnya,” kata Rudy.
Ganjar kemudian diajak Rudy berkeliling melihat rumah yang diklaim berdiri sejak tahun 1860 itu. Kawasan tersebut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo karena mempunyai nilai sejarah tinggi.
BACA JUGA:Ganjar Silaturahmi ke Gus Mus: Syawalan, Bahas Sambel Terong
“Pak Presiden dulu sudah meminta tempat heritage itu kami pelihara. Salah satu yang di Lasem ini. Kemudian dieksekusi oleh Pak Basuki,” kata Ganjar usai berkeliling.
Arsitekturnya yang menggabungkan gaya Hindia dan Tiongkok menjadikan Rumah Merah destinasi wisata budaya yang sayang untuk dilupakan. Di antara pengembangan wisatanya, menampilkan langsung pengalaman membatik khas Rembang, Batik Lasem.
Ganjar juga diajak melihat pengembangan lain yakni menjadikan Rumah Merah sebagai home stay yang bisa diinapi wisatawan. Gubernur Jateng dua periode itu, mengaku mengagumi hasil revitalisasi yang dilakukan.
“Beberapa sudut-sudut eksotis bisa di make up jauh lebih bagus ya. Di depan umpama ada model omah batik yang di Lasem ya, pembatiknya ada di sana, gedungnya tua dan tinggal diperbaiki saja,” ujarnya.
BACA JUGA:Halal Bihalal Terakhir Ganjar Sebagai Gubernur Jateng, Dihadiri Kepala Daerah dan Tokoh Lintas Agama
Ganjar berharap dengan revitalisasi tersebut, bisa membuat kawasan Lasem lebih hidup. Misalnya, didorong dengan mengembangkan acara bertema sejarah budaya.
“Kita bisa create lagi, banyak event ada di sini, mungkin ya Lasem tempo dulu dan Lasem masa sekarang itu tentu akan sangat bagus sekali dengan segala kreativitas yang muncul. Jadi ada sejarahnya, tapi juga ada bentuk-bentuk yang modern yang punya nilai. Heritagenya ada, kemudian kreatifnya ada, wisatanya ada, sehingga ekonominya bisa tumbuh,” tandasnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: