KPU Target Partisipasi Pemilu 2024 di Kabupaten Tegal 79 Persen
Ketua KPU Kabupaten Tegal, Nurokhman menyerahkan cinderamata kepada Ketua PWI Kabupaten Tegal, Dwi Aryadi, dalam acara Media Gathering KPU bersama Media, di Guci.-Yeri Noveli-
BUMIJAWA, RADARTEGAL.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal menargetkan partisipasi Pemilu 2024 sebesar 79,5 persen. Untuk memenuhi target itu, berbagai langkah akan dilakukan.
Salah satunya, akan menggelar sosialisasi di tiap desa atau kelurahan di Kabupaten Tegal. Tak terkecuali, pihaknya juga akan menggandeng media atau wartawan untuk membantu menyosialisasikan tahapan-tahapan pemilu 2024.
"Sinergitas rekan media dengan KPU sangat penting, terutama untuk menyukseskan pemilu 2024 mendatang," kata Ketua KPU Kabupaten Tegal, Nurokhman, saat acara Media Gathering, di salah satu hotel, Objek Wisata Guci, Bumijawa, Jumat malam 24 Februari 2023.
Dalam kegiatan itu, Nurokhman juga didampingi 4 komisioner KPU, yakni Muhammad Fasihin Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu. Himawan Tri Pratiwi Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM.
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024, Pemkab Tegal Siapkan Dana Cadangan Rp90 Miliar
Adi Purwanto Divisi Perencanaan Data dan Informasi, serta Ika Andreias Tuti Divisi Hukum dan Pengawasan.
Menurut Nurokhman, melalui kegiatan tersebut, KPU Kabupaten Tegal ingin membangun simbiosis mutualisme bahwa pihaknya memiliki informasi yang valid tentang pelaksanaan tahapan Pemilu.
"Peran media sangat penting, untuk memberitakan tahapan pemilu. Sehingga nantinya ada kemanfaatan bersama, yaitu kami memiliki informasinya dan rekan media yang menyuarakan atau mempublikasikan ke masyarakat," kata Nurokhman di depan 30 wartawan dari berbagai media.
Selain itu, Nurokhman menyatakan, tujuan lain dari kegiatan kali ini adalah membangun komunikasi yang harmonis antara KPU Kabupaten Tegal dengan rekan media.
BACA JUGA:Kisah Petugas Pantarlih Pemilu 2024 Kota Semarang Mendata Gubernur Jateng, Grogi Saat Digoda Ganjar
Karena Nurokhman menilai, media memiliki peran strategis dalam pelaksanaan pemilu maupun pilkada 2024.
Pertama, media sebagai penyampai informasi tahapan pemilu 2024.
Mengingat sebagus atau selancar apapun tahapan pemilu, tapi informasi tidak tersampaikan ke masyarakat atau ke publik, maka akan sia-sia.
Kedua, Nurokhman juga memandang media yang bisa menyampaikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: