Tawuran Pelajar Marak di Kabupaten Tegal, Komisi IV DPRD Bilang Begini

SLAWI, RADARTEGAL.COM - Aksi tawuran antar pelajar belakangan ini marak atau kerap terjadi di Kabupaten Tegal. Bahkan, belum lama ini aksi brutal itu mengakibatkan satu pelajar meregang nyawa.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Muhammad Bintang Adi Prajamukti SH MH, mengaku sangat menyayangkan aksi tersebut. Sejatinya, tawuran pelajar dapat dicegah. Caranya, dengan melakukan pendekatan yang intensif.

Karena pendidikan karakter tidak bisa lepas dari proses pembelajaran sehari-hari di sekolah dan peran keluarga, serta lingkungan.

Bintang berharap, pihak sekolah harus bisa membentuk generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter unggul untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin berat. 

BACA JUGA:MAMA 2022, Hwang Min Hyun Bikin Penonton Bergemuruh, Im Siwan Batal Hadir

Dan nilai-nilai Pancasila bisa menjadi landasan atau pegangan dalam memperkuat nilai moral, etika, dan karakter yang baik.

"Di lingkungan keluarga juga sama, harus bisa memberikan pengarahan yang baik kepada anak," sambung Bintang.

Bintang khawatir, para pelajar di Kabupaten Tegal mengalami krisis moral. Jika terjadi demikian, maka pergaulan pelajar semakin bebas. Tidak hanya tawuran, mereka juga dapat terpengaruh dengan minuman keras (miras) dan tayangan pornografi.

BACA JUGA:Anggaran Dana Desa di Pemalang Berkurang Rp20 Miliar di Tahun 2023

Karena itulah, Bintang menyarankan agar kehidupan pelajar dibuat sibuk oleh aktivitas positif. Sebab pelajar yang tidak punya kesibukan dan tidak banyak beraktivitas dengan teman-teman lainnya ini justru yang berbahaya.

"Para pelajar juga harus bisa mencari teman yang baik. Yang bisa membawa kemajuan dan prestasi. Jangan asal mencari teman yang akhirnya merugikan diri sendiri. Guru dan orang tua harus saling memantau anak-anaknya," saran Bintang.

BACA JUGA:Booom! Petasan Meledak di Tegal, Pembuatnya Luka, Atap Rumah Jebol, Polisi Amankan 4.300 Mercon Siap Edar

Bintang juga mewanti-wanti kepada para pelajar supaya menghindari perilaku membolos. Kebiasaan membolos ini bisa memicu pada timbulnya kasus penyimpangan lainnya seperti seks bebas, mengonsumsi miras hingga tawuran.

"Jangan sekali-kali membolos dari sekolah. Itu bisa memicu aksi tawuran," tandasnya. *

Sumber: