Sri Asih, Film Superhero Perempuan Pertama di Indonesia
--
TEGAL, radartegal.com - Film Sri Asih sudah mulai diputar di sejumlah bioskop di Tanah Air sejak, Kamis 17 November 2022 kemarin. Film superhero perempuan pertama di Indonesia itu diprediksi akan laris manis.
Karya terbaru Jagat Sinema Bumilangit itu menceritakan sepak terjang Alana (Pevita Pearce) yang menjadi superhero titisan Dewi Asih. Sang Dewi Asih sendiri dikenal sebagai dewi keadilan.
Diceritakan, Alana sejak kecil merupakan seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di salah satu panti asuhan. Kedua orang tuanya menjadi korban meninggal dunia, akibat letusan Gunung Merapi tepat di hari kelahiran Alana.
Alana lalu diadopsi pengusaha kaya, Sarita Hamzah yang diperankan aktris Jenny Chang. Alana menganggap Sarita Hamzah seperti ibu kandungnya sendiri, lantaran merawatnya dengan sepenuh hati hingga.
Saat Alana mulai berusia dewasa, dia memilih karier menjadi seorang pegulat profesional. Saking piawainya, Alana tidak pernah terkalahkan di atas ring, selama menjalani profesi seni bela dirinya itu.
Meski begitu, sebagai manusia biasa, Alana juga memiliki kelemahan. Dia sulit mengendalikan emosinya, karena sering dikuasai kemarahan.
Tidak hanya itu, walaupun tak terkalahkan, Alana ternyata menyimpan ketakutan dengan kemarahannya itu. Bahkan rasa marah Alana itu berulang kali menghantui melalui mimpinya.
Di sisi lain, kepiawaian Alana yang belum sekali pun kalah di atas ring gulat ternyata juga menarik perhatian Mateo Adinegara (Randy Pangalila). Mateo adalah pewaris tunggal konglomerat Prayogo Adinegara (Surya Saputra).
Anak semata wayang konglomerat yang dikenal angkuh dan semena-mena itu, ternyata juga mempunyai hobi gulat. Mateo yang penasaran dengan rekor Alana, lalu menantangnya bertarung di atas ring.
Mateo yang juga mewarisi sifat-sifat ayahnya, tentu saja bertekad merusak reputasi Alana, dengan memberinya kekalahan pertama di atas ring gulat. Untuk mewujudkan keinginan Mateo, orang kepercayaan keluarga Adinegara, Jagau (Revaldo) meminta Alana untuk kalah demi menjaga martabat dan ego Mateo.
Permintaan Jagau sebelum bertanding itu, awalnya diiyakan Alana. Hanya saja begitu di atas ring, Alana malah membantai Mateo dengan memberinya kekalahan yang telak.
Apa yang terjadi berikutnya? Mateo yang tidak terima atas kekalahannya, kemudian balas dendam dengan menyerang klub gulat Alana.
Rupanya kekalahan telak dari Alana di atas ring begitu menyulut amarah Mateo. Tak hanya dengan Mateo, Alana juga harus berhadapan dengan keluarga Adinegara.
Konglomerat itu selama ini bebas melakukan tindakan kotor dalam bentuk apa pun, karena mempunyai kendali atas para polisi korup. Masalah Alana ternyata bukan hanya Mateo dan bapaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: