Sarat Nilai Sejarah, Jembatan Pemali Simbol Perlawanan Bupati Brebes

Sarat Nilai Sejarah, Jembatan Pemali Simbol Perlawanan Bupati Brebes

-Dedi Sulastro/Radar Tegal Group-

BREBES- Saat ini, Jembatan Pemali sisi sebelah utara sedang dalam proses perbaikan. Menurut sejarawan pantura Wijanarto, jembatan tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. 

Wijanarto menyebutkan, jembatan itu menjadi simbol perlawanan KH Syatori, bupati Brebes ke-17 terhadap tentara Belanda. 

Bahkan, jembatan yang saat ini tengah diperbaiki pernah dibom oleh para pejuang Brebes. Pemboman jembatan itu untuk menghalangi pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) masuk ke wilayah Brebes. 

Disebutkannya, Jembatan Pemali sisi utara sudah berkali-kali diperbaiki. Perbaikan berat pernah dilakukan di tahun 1977. Kemudian perbaikan berat yang dilakukan saat ini. 

"Memang Jembatan Pemali sisi sebelah utara ini sudah beberapa kali diperbaiki. Tahun 1947 saat Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947, jembatan itu dibom oleh Bupati KH Syatori," ujarnya, Rabu (19/7). 

Dijelaskannya, jembatan tersebut menjadi saksi bisu peristiwa kelam. Di mana, jembatan ini menjadi simbol perjuangan untuk mempertahankan wilayah Brebes dari pasukan NICA. 

"Meskipun akhirnya pasukan NICA berhasil menduduki wilayah Brebes. Namun perlawanan pasukan Bupati Syatori terhadap pasukan NICA sempat membuat Belanda kewalahan," jelasnya. 

Bupati Syatori mengumumkan perlawanan terhadap pasukan NICA pada khutbah salat Jumat di Masjid Agung Brebes pada Jumat, 18 Juli 1947. Selanjutnya tanggal 20 Juli 1947 pasukan NICA betul-betul berusaha memasuki wilayah Brebes. 

"Pasukan NICA ini datang dari Bandung kemudian ke Cirebon. Dan dari situlah mereka berusaha untuk memasuki wilayah Brebes yang menjadi wilayah strategis perebuatan kekuasaan. Peristiwa ini terjadi setelah Belanda mengingkari Perjanjian Linggarjati," paparnya. 

Saat NICA hendak masuk ke wilayah Brebes, Bupati Syatori dan pasukannya berdiri di sisi timur Jembatan Pemali. 

Mereka melakukan pemboman tiga tiang Jembatan Pemali. Mereka menggunakan trek bom yang dipesan dari Pagongan, Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. 

Jembatan Pemali pun putus. Namun pasukan NICA tak kurang akal. Meski ada perlawanan dari pasukan pribumi, pasukan NICA melakukan perbaikan darurat Jembatan Pemali. 

Sehingga, pada 22 Juli 1947, tank tempur pasukan Belanda berhasil melewati Sungai Pemali. 

Hingga akhirnya Belanda berhasil menduduki Kota Brebes dan mengambil alih Pendopo Brebes. 

Sumber: radartegal.com