Brigadir J Diduga Ditembak Setelah Disiksa Lebih Dulu, Pengacara Keluarga: Perlu Disidik Lembaga Independen

Brigadir J Diduga Ditembak Setelah Disiksa Lebih Dulu, Pengacara Keluarga: Perlu Disidik Lembaga Independen

--

JAKARTA - Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyayangkan otoritas kepolisian, yang telah membuat kesimpulan terkait kasus baku tembak antar polisi yang berujung kematian Brigadir J.

Menurut Kamaruddin, kasus tewasnya Brigadir J perlu disidik oleh lembaga yang independen. Jika perlu, tegas Kamaruddin, pengusutan kasusnya bisa juga melibatkan ahli-ahli dari luar negeri.

Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan kontak tembak yang terjadi sebelum kematian Brigadir J. Menurutnya, Brigadir J ditembak setelah dilakukan penyiksaan terlebih dahulu.

Dia pun mempertanyakan apakah tim ahli sudah turun melakukan penyelidikan dan penyidikan kasusnya. Sejumlah misteri yang menimbulkan pertanyaan terkait kejadian ini pun mulai bermunculan.

Di antaranya, apakah ahli forensik sudah turun saat kesimpulan itu disampaikan. Termasuk fakta-fakta terkait sudut tembakan dan kondisi TKP seperti tembok bekas tujuh tembakan.

Sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan misteri tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J bisa segera terkuak dari pengakuan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Istrinya, Putri Chandrawati.

Pengakuan keduanya diyakini akan menjadi kuncinya, selain isi CCTV yang sudah dicopot usai peristiwa tersebut. Keterangan dari Putri Candrawati ini pulalah yang ingin dikumpulkan Komnas HAM.

Mereka ingin bertemu langsung dengan istri Kadiv Propam itu untuk mengungkap tabir di balik kematian Brigadir J. Komnas HAM pun menghormati keputusan istri Ferdy Sambo jika ingin mendapat pendampingan psikologis.

Hal itu diungkapkan salah seorang anggotanya, Choirul Anam. “Kalau memang dibutuhkan pendamping psikologis, Komnas HAM setuju dan menghormatinya,” kata Anam, Minggu (17/7), seperti yang dikutip dari disway.id.

Keterangan dari dokter forensik, polisi, dan tim siber yang menangani kasus tersebut juga akan dikumpulkan Komnas HAM. Bahkan Ferdy Sambo pun dijadwalkan untuk dimintai keterangannya terkait kasus yang menjadi perhatian publik ini.

Pengumpulan data-data dan keterangan dari berbagai pihak, beber Anam, diperlukan supaya peristiwa baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo bisa secepatnya terungkap dengan jelas.

Komnas HAM diketahui telah lebih dulu mengumpulkan informasi atau keterangan dari keluarga Brigadir J di Provinsi Jambi. Langkah itu dilakukan sebagai tahap awal dalam mengusut kematian sopir dinas istri Ferdy Sambo itu.

Komnas HAM juga berharap dan mendorong masyarakat, apabila menemukan atau mengetahui informasi terkait kasus tersebut, bisa menyampaikan langsung ke lembaga itu.

Anam menegaskan Komnas HAM akan bekerja secara imparsial dan objektif dalam melihat kasus tersebut. “Oleh karena itu, kami mau masuk dan mendalami tahapan ini berdasarkan fakta,” ujarnya sebagaimana yang dikutip dari disway.id.

Sumber: disway.id