Satpam Komplek Rumah Ferdy Sambo Ungkap Dekoder CCTV Diganti Sehari Setelah Tembak-tembakan
--
JAKARTA - Keberadaan kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV) di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, menjadi buah bibir saat ini. Publik menyorotinya pascainsiden baku tembak sesama polisi yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Apalagi tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa berdarah itu bukan kaleng-kaleng, tapi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Publik bertanya-tanya soal CCTV di sekitar rumah yang konon dekodernya diganti, Sabtu (9/7) lalu, atau sehari usai kejadian.
Terkait penggantian dekoder, salah seorang satpam Kompleks Polri Duren Tiga, Jafar mengatakan, CCTV yang ada memang rusak. Bahkan kerusakannya terjadi beberapa waktu sebelum insiden di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.
Jafar mengungkapkan kamera pemantau itu rusak, setelah disambar petir kurang lebih sebulan lalu. "Itu (CCTV, Red.) kan habis dibetulkan, karena tersambar petir, makanya pernah diganti."
Namun masih ada empat CCTV yang berfungsi, sedangkan dua lainnya belum diperbaiki. Jafar menjelaskan CCTV itu juga kerap tidak dioperasikan saat kondisi hujan agar tidak eror.
"Misalnya pas hujan kami matikan karena takut kesambar petir lagi," tuturnya.
Sebelumnya, Seno Sukarto selaku ketua RT 005/RW 01 Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, membeberkan persoalan kamera pemantau atau CCTV di kawasan tempat tinggalnya.
Menurut Seno, warganya memasang CCTV di rumah masing-masing. "(CCTV) di luar itu ditaruh di pos satpam," tuturnya kepada wartawan, Rabu (13/7).
Namun, pensiunan polisi berbintang dua itu mengaku tidak tahu soal kondisi kamera pengawas di rumah dinas tempat Irjen Ferdy Sambo tinggal. "Itu urusan yang punya rumah. Kecuali kalau (CCTV, red) yang punya rumah mati, kami yang memperbaiki," ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn