Pemkab Tegal Targetkan 93.848 Anak Mendapat Suntik Vaksin Campak Rubella
SAMBUTAN- Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji menyampaikan sambutannya di acara Rapat Koordinasi Lintas Sektoral BIAN di Pendopo Amangkurat, Rabu (13/07).-Humas Pemkab Tegal-
SLAWI– Pemerintah Kabupaten Tegal menargetkan vaksinasi campak rubella pada 93.848 orang anak di Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 ini.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Ruszaeni saat memaparkan materinya di acara Rapat Koordinasi Lintas Sektoral BIAN di Pendopo Amangkurat, Rabu (13/07) pagi.
“Imunisasi campak rubella ini akan menyasar anak usia 9 sampai 59 bulan, yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang,” kata Ruszaeni.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis karena beberapa faktor. Salah satunya adalah tutupnya layanan imunisasi akibat pembatasan sosial berskala besar di fasilitas pelayanan kesehatan serta ketakutan orang tua tertular Covid-19 di puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Sehingga, lewat momen BIAN ini pihaknya akan berusaha mengejar cakupan imunisasi anak.
Selain pemberian imunisasi campak rubella, Pemkab Tegal juga berencana memberikan imunisasi kejar IPV, OPV dan DPT-Hb-Hib.
“Untuk imunisasi kejar IPV, OPV dan DPT-HB-Hib ini sasarannya adalah anak usia 12 – 59 bulan,” ujarnya.
Adapun target cakupan vaksinasi campak rubella ini, Ruszaeni menyebut minimal 95 persen dari seluruh sasaran yang ada.
Sementara untuk target cakupan imunisasi kejar minimal 80 persen dari sasaran yang belum atau tidak mendapat imunisasi lengkap IPV, OPV atau DPT-HB-Hib.
Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengatakan, program BIAN ini merupakan komitmen pemerintah untuk melindungi dan membentuk imunitas anak saat tumbuh dewasa nanti, mencegah wabah campak dan cacat bawaan saat lahir akibat rubella, mencegah risiko virus yang menyerang anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Di samping itu, memberikan perlindungan kepada anak-anak usia SD terhadap penyakit seperti difteri dan tetanus.
Hendadi mengakui, akibat pandemi Covid-19, pelaksanaan imunisasi rutin berjalan tidak optimal.
Bahkan, capaian imunisasi dasar lengkap pada bayi dan imunisasi campak rubella dari tahun 2018 hingga 2020 yang sudah mencapai lebih 98 persen menurun di tahun 2021, yaitu 73,89 persen untuk imunisasi dasar lengkap dan 79 persen untuk imunisasi campak rubella.
Kondisi tersebut, lanjut Hendadi, menimbulkan kerawanan pada anak terkena penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah dengan imunisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radartegal.com