Seminar Nasional Pascasarjana UPS Tegal bersama ABKIN PD Jateng
Program Pascasarjana Universitas Pancasakti (UPS) Tegal bekerjasama dengan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Pengurus Daerah Propinsi Jawa Tengah mengadakan seminar nasional dengan tema "Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Pemulihan Bergerak dan Merdeka Belajar".
Seminar itu menghadirkan pembicara antara lain Guru besar Universitas Negeri Semarang, Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd; Ketua PD Abkin Jawa Tengah, Dr Tri Laksono Ph Skom MPd Kons; dan Direktur Pascasarjana Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Prof Dr Sitti Hartinah DS, Sabtu (11/6), di Aula Fakultas Hukum UPS Tegal. Jl.Halmahera KM 1 Kota Tegal.
Direktur Pascasarjana UPS Tegal Prof Dr Sitti Hartinah DS mengatakan guru itu mensuport dan memotivasi siswa, sehingga peran guru BK dituntut piawai dalam memilih strategi dan inovasi layanan bimbingan dan konseling.
Menurutnya dalam program merdeka belajar yaitu strategi pembelajaran yang memerdekakan, menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna. Proses pembelajaran, beber Hartinah, lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan atau pandangan siswa.
"Gaya belajar siswa dapat dilakukan dengan media online, cyber konseling, pembelajaran yang menyenangkan, model pembelajaran alternatif, dan meningkatkan adanya kelekatan emosional antara guru BK dan siswa," kata Hartinah.
Sementara itu, Ketua PD Abkin Jawa Tengah, Dr Tri Laksono Ph SKom MPd Kons mengatakan acara ini sebenarnya merupakan rapat kerja ABKIN. "Tetapi karena ada PR dari negara terkait dengan kurikulum merdeka, maka kita bahas dan didiskusikan dalam forum ini. Bagaimana peran bimbingan konseling ini ke depannya."
Ditambahkan Tri Laksono, pembahasan kurikulum merdeka belajar ini tidak untuk dibicarakan satu atau dua tahun, tetapi sampai 2045 menjelang masa Indonesia Emas.
"Kita tanamkan di negara tercinta ini bahwa kita bisa dan mampu berperan dan berkontribusi sangat bagus. Karena yang kita bangun adalah SDM anak didik kita," tambah Tri.
Tri menguraikan ke depannya kurikulum diharapkan bisa bersaing, walaupun konteks merdeka belajar itu merdeka, namun tidak kebablasan. "Merdeka yang terkonteks dengan norma-norma yang ada, dan ini adalah persiapan dalam rangka kongres di Yogya," tutupnya.
Seminar nasional ini dikemas bersamaan dengan halal bilhalal dan rapat kerja daerah Abkin Jawa Tengah. (zul/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: