5 Ekor Sapi dan 6 Kambing di Kota Tegal Positif PMK, Kandangnya Langsung Dilockdown

5 Ekor Sapi dan 6 Kambing di Kota Tegal Positif PMK, Kandangnya Langsung Dilockdown

11 hewan ternak warga yang terdiri dari sapi dan kambing di salah satu peternakan di Kelurahan Debong Tengah Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepastian itu diperoleh setelah petugas dari dinas terkait melakukan serangkaian pemeriksaan.

Tak hanya 11 ekor, sejumlah hewan ternak lainnya yang masih berada dalam satu tempat dinyatakan sebagai suspek PMK. Saat ini, sapi-sapi dan kambing-kambing itu masih dalam pemantauan petugas.

Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Liza Atikah mengatakan dari pemeriksaan dilakukannya terhadap 9 ekor sapi dan 8 kambing yang diduga terjangkit PMK. Ternyata hasilnya, 11 ekor positif, sedangkan 6 ekor sisanya berstatus suspek.

"Ada 8 ekor sapi dan 9 kambing di salah satu peternakan di Kelurahan Debong Tengah yang diduga terkena wabah PMK," katanya.

Menurut Liza, sejumlah sapi-sapi itu didatangkan dari luar daerah pada 20 Mei lalu. Selang beberapa hari, tepanya 23 Mei pihaknya mendapat laporan sapi tersebut mengalami demam dan lemas. 

"Selanjutnya petugas mengambil sampel dari lima ekor sapi dan 6 ekor kambing. Dari hasil uji lab semuanya positif PMK," ujar Liza.

Menurut Liza, 5 ekor sapi yang terjangkiti PMK berada dalam satu kandang, kemudian menyebar ke 6 ekor kambing. Sehingga setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan uji lab ada 11 ekor yang positif terkena wabah PMK. 

"Karena satu kandang akhirnya virus menyebar dan menyebabkan sejumlah 6 hewan ternak lainya suspek PMK," tandasnya.

Liz menambahkan saat ini ke-17 hewan ternak tersebut masih dalam pemantauan. Karena masa inkubasi virus sekitar 14 hari, itu disebabkan antara sapi satu dan lainya waktunya berbeda-beda saat terjangkiti virus tersebut. 

"Tahap pemantuan dan pengobatan terus kita lakukan, awalnya virus itu berasal 4 ekor sapi yang di datangkan dari Kecamatan Randudongkal dan 2 ekor dari kabupaten jepara," ujarnya.

Menurut drh Liza, dirinya sangat menyayangkan masih ada peternakan yang tidak mendenggarkan himbauan agar tidak mendatangkan hewan ternak dari luar kota. Saat ini baru satu peternakan, belum menular ke peternakan yang lain.

Kabid Pertanian, Peternakan dan Pangan, Yusi Yusmana mengungkapkan, wabah PMK yang masuk ke Kota Tegal tersebut berasal dari luar daerah, meskipun dinas sudah berupaya untuk mencegahnya. Terkait kejadian itu, saat ini peternakan itu langsung di lockdown, sementara untuk hewan ternak yang saat ini terkena wabah masih ditangani dan diobati.

"Saat ini kandang  sudah kita lokcdown dari aktivitas. Dan hanya petugas yang boleh masuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Karena populasi 90 hewan ternak di kandang itu, jadi dikhawatirkan akan terus menular," ungkapnya.

Yusmana menegaskan, pihaknya sudah membentuk tim reaksi cepat penanganan wabah PMK. Sehingga, tidak ada lagi hewan ternak yang tertular. 

Sumber: