Ribuan Umat Islam Riau Hari Ini Turun ke Jalan Gelar Aksi Bela UAS

Ribuan Umat Islam Riau Hari Ini Turun ke Jalan Gelar Aksi Bela UAS

Sikap Pemerintah Singapura yang menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) beserta keluarganya memicu protes di Tanah Air. Kekinian, umat Islam di Pekabaru, Riau, Jumat (20/5) hari ini, meresponnya dengan aksi unjuk rasa turun ke jalan. 

Rencananya, aksi yang akan dilakukan usai menunaikan salat Jumat itu akan diikuti ribuan umat muslim yang disebut sebagai Aksi Bela UAS. Koordinator Lapangan Ustaz Alnof Dinar mengatakan aksi damai akan digelar di Monumen Perjuangan Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Alnof mengatakan dalam aksi itu akan diawali dengan longmarch dari halaman Masjid Raya Annur lalu menuju ke monumen perjuangan.

"Kita akan longmarch dari Masjid Annur dimulai sekitar pukul 13.30 WIB menuju jalan Diponegoro. Di Tugu Perjuangan kita akan melakukan orasi sekitar satu jam," demikian kata Alnof, Kamis (19/5).

Lebih lanjut Alnof mengungkapkan bahwa dalam aksi  itu nantinya peserta terdiri dari berbagai elemen, Ormas dan berbagai komunitas di Riau. Alnof mengajak umat Islam di Riau untuk bersama-sama melepaskan atribut dan bendera demi membelas UAS.

"Namun dalam aksi ini kita lepaskan semua atribut dan bendera, kita semua menjadi satu masyarakat Riau Bela UAS," kata Ustaz Alnof.

Dideportasinya Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Pemerintah Singapura tampaknya masih akan terus memicu polemik di Tanah Air. Terbaru, Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengancam akan menggeruduk Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jakarta.

Aksi ini buntut dari penolakan yang dilakukan negara tersebut terhadap UAS beserta keluarga dan temannya saat akan masuk ke Singapura, Senin (16/5) lalu.

Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menanggapi sikap pemerintah Indonesia yang belum memberikan respons atas peristiwa tersebut. “Kalau tidak (memberi peringatan, red) kami bisa turun ke jalan ke depan Kedubes Singapura untuk memberikan peringatan,” kata Novel, Rabu (18/5).

Novel mengingatkan pihak Singapura agar tidak menghina ulama Indonesia. “Kepada Singapura, jangan coba-coba menghinakan ulama kami,” tegas Novel.

Eks Sekjen DPD FPI itu meminta meminta Singapura segera meminta maaf kepada umat muslim Indonesia. Dia juga meminta pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik dengan Singapura jika negara tersebut tidak menyampaikan penjelasan terkait penolakan UAS. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: