Dini Hari, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas

Dini Hari, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas

Kamis (19/5) dini hari tadi, Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.500 meter (2,5 km) ke arah barat daya.

"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 42 mm dan durasi 181 detik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.

Menurut data dari BPPTKG menyebutkan, awan panas guguran Merapi meluncur pada pukul 01.59 WIB.

Hanik Humaida mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di daerah yang memiliki potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan gangguan akibat abu vulkanik.

Sementara itu, berdasarkan periode pengamatan BPPTKG mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Merapi tercatat mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 10 kali ke arah barat daya sejauh 2.000 meter.

Selain itu, Gunung Merapi juga tercatat mengalami gempa awan panas guguran satu kali dengan amplitudo 42 mm selama 181 detik, 39 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-44 mm selama 34-150 detik, lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-3 mm selama 4-6 detik, dan dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-60 mm selama 9-11 detik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).
 
"Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung," ujar Hanik dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)

Sumber: