Balas Sentilan Ali Ngabalin, Refly Harun: Kalau Saya Dibilang Fitnah, Fitnah Apa?

Balas Sentilan Ali Ngabalin, Refly Harun: Kalau Saya Dibilang Fitnah, Fitnah Apa?

Ali Mochtar Ngabalin kembali sindir Refly Harun. Dia menilai isi kepala Refly Harun hanya ada fitnah dan kebencian. 

Itu diungkapkan Tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) ini di akun Twitternya.

“Isi kepala dan hatimu penuh fitnah dan kebencian, memang mudah melihat kusutnya pakaian orang lain dari pada sobeknya pakaian kamu,” tulis Ali Ngabalin, @AlingabalinNew, Sabtu (7/5).

Sindiran itu setelah pengamat Politik Refly Harun memberikan analisis terkait Joko Widodo pindah salat Id dari Jakarta ke Jogja yang membuat panas dua komunikator istana.

Pengamat Politik Refly Harun menanggapi sindiran Tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut di kepala ahli hukum tata negara itu hanya ada fitnah dan kebencian.

Menurutnya, diperlukan survei apakah ia atau Ali Ngabalin yang dipercaya. 

“Sekali-sekali disurvei itu, percaya saya atau percaya Ali Ngabalin. Kalau misalnya saya enggak dipercaya. Yah sudah enggak apa-apa minta maaf, tapi kalau dia (Ali Ngabalin, red) nggak dipercaya mestinya malu dia sebagai komunikator istana,” bebernya di laman YouTube-nya, Sabtu (7/5) malam.

Hal itu, beber Refly Harun, bukan menambah bobot komunikasi istana, tapi malah menambah runyam komunikasi. 

“Jadi kesalahannya bukan pada kritik itu sendiri, Tapi pada kemampuan komunikator istana untuk mengkomunikasikan hal-hal yang baik,” urainya.

Dia menjelaskan, tidak ada tuntutan agama yang menyuruh untuk menghina orang. 

“Kalau saya dibilang fitnah, fitnah apa?” tanya Refly Harun.

Menurutnya, apa yang dilakukan dalam konsep demokrasi adalah check and balances, antara civil and society. 

“Yah ini Ngabalin nggak paham atau pura-pura nggak paham,”urainya.

Dalam negara demokrasi, beber Refly, rakyat berdaulat.

Sumber: