Megawati Dikritik, Ruhut Pasang Badan: Pada Sewot Nie Kadrun!
Pernyataan Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati yang kembali menyentil emak-emak menjadi perbicangan di media sosial.
Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul angkat bicara terkait pernyataan Megawati yang mengaku heran dengan emak-emak yang awalnya antre minyak goreng, kini berbondong beli baju baru.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ruhut Sitompul secara tegas membela Megawati dari hujatan di media sosial.
Tidak hanya itu, Megawati disebut mendapatkan kritikan keras melalui media sosial dari kelompok kadrun (kadal gurun) atau mantan kelompok pendukung Prabowo saat pemilihan presiden sebelumnya.
Ruhut mengatakan, Megawati merupakan negarawan sejati dan memperjuangkan Pancasila sebagai ideologi negara.
“Kok pada sewot nie kadrun dengan pernyataan Bu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan & Presiden RI ke 7, Negarawan Sejati sedemikian besar Pengorbananya,” ucap Ruhut dikutip dari @ruhutsitompul pada Jumat,22 April 2022.
“Merasakan pahit getirnya memperjuangkan Pancasila sebagai ideologi Negaa Indonesia tetap Jaya MERDEKA,” sambungnya.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri sempat dihujat di media sosial saat kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah Indonesia.
Megawati mengatakan, bahwa dirinya heran dengan pola pikir masyarakat yang masih mengolah bahan makanan dengan minyak goreng.
“Saya itu sampai mikir, apakah ibu-ibu itu setiap hari urusannya hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?” kata Megawati saat webinar Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia dilansir Jumat 18 Maret 2022.
Megawati menyebut, masih ada cara lain untuk mengelola masakan selain menggoreng. Yakni dengan cara direbus atau dikukus.
"Apa tidak ada cara merebus? Mengukus?Aapa tidak ada? Itu menu indonesia lho,” kata Megawati.
Jurnalis senior Asyari Usman merespon pernyataan Megawati yang menyarankan masyarakat memasak dengan cara merebus atau mengukus.
Asyari Usman mengatakan, seharusnya Megawati soroti kebusukan pemerintah di balik kelangkaan minyak goreng. Bukan malah menyalahkan cara masyarakat mengolah masakan.
Apalagi dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat rela antre berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng yang kian langka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: