Diduga Gara-gara Kesulitan Ekonomi, Suami Tega Bakar Diri Bersama Anak dan Istrinya

Diduga Gara-gara Kesulitan Ekonomi, Suami Tega Bakar Diri Bersama Anak dan Istrinya

Peristiwa seorang suami di Desa Klumpit, Gebog, Kudus, Jawa Tengah (Jateng) yang tega membakar istri dan anaknya, Sabtu (16/4), sangat mengenaskan. Apalagi, dalam peristiwa itu, anaknya yang baru berusia 1,5 bulan akhirnya meninggal dunia.

“Pelakunya sudah menyerahkan diri dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami kebakaran juga. Meskipun demikian, tetap dilakukan penjagaan terhadap pelaku untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama di Kudus.

Setelah pelakunya menunjukkan perkembangan kesehatan yang membaik, pihaknya memintai keterangannya lebih lanjut terkait dengan kasus tersebut. Polisi juga sudah memeriksa saksi-saksi.

Adapun pelaku pembakaran bernama Agus Suwarno (suami), sedangkan korban bernama Sulistiana (istri) dan Muhammad Syarif Abdullah (anak) berusia 1,5 bulan.

Berdasarkan keterangan kakak korban Edi Kusmanto (38), peristiwa tersebut terjadi, Sabtu (16/4), sekitar pukul 08.00 WIB, ketika mendengar teriakan minta tolong dari rumah adiknya yang bersebelahan dengan rumah keluarga besarnya.

Setelah mendatangi rumah korban, ternyata pintu rumah dalam kondisi terkunci dan terpaksa dibuka paksa. Setelah berhasil masuk, ternyata adik iparnya yang terduga pelaku, Sulistiana dan anaknya dalam kondisi terbakar di dalam kamar.

“Dengan alat seadanya, api berhasil dipadamkan. Adik saya, Sulistiana mengalami luka bakar di sekujur tubuh, demikian halnya dengan anaknya juga terbakar. Lantas saya bawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Pelaku pembakaran saat ini menjalani perawatan di RSUD Kudus, sedangkan dua korban dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Kudus. Namun, anaknya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Dokter RSUD Loekmono Hadi Kudus Listiana mengungkapkan kondisi pasien atas nama Agus Suwarno mengalami luka bakar hingga 90 persen, sedangkan kondisinya mengalami trauma dalam paru-paru.

“Pasien mengalami risiko dehidrasi dan infeksi. Karena tidak tenang dan kesakitan, akhirnya diberikan obat penenang,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSI Sunan Kudus Ahmad Syaifuddin membenarkan pihaknya menerima dua korban kebakaran. Kondisi anaknya ketika itu telah meninggal dunia. Sementara itu, ibunya dalam kondisi parah sehingga masih menjalani perawatan intensif. (antara/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: