Pabrik Gula yang Sudah Ditutup Diusulkan untuk Direvitalisasi Secepatnya
Ketua umum DPP APTRI, H Fatchuddin Rosidi meminta pada pemerintah untuk merevitalisasi pabrik gula yang sudah ditutup. Pabrik Gula Pangkah bakal menjadi pilot project, hanya saja pembakaran akan diubah dari kayu menjadi mesin.
Haji Fatchuddin Rosidi, Selasa (22/3) mengaku mengusulkan agar pabrik gula yang sudah tutup revilatisasi. Hal itu dilakukan guna mencegah impor gula di Indonesia seperti yang sudah dilakukan beberapa tahun lalu.
Dirinya terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-II APTRI di Hotel Surabaya, Jumat- Sabtu (18-19/3) lalu. Petani dan pengusaha asal Kabupaten Tegal itu, terpilih secara aklamasi.
"Pabrik gula mayoritas berada di pulau Jawa, hampir semuanya tutup. Di Jawa Barat, lebih dari 3 pabrik yang sudah tutup. Begitu pula di Jateng dan Jatim," katanya.
Untuk itu, tambah Fatchudin Rosidi, mengusulkan agar PG yang sudah tutup dioperasikan kembali. Dirinya menyebut, PG Pangkah Kabupaten Tegal sangat potensi untuk direvitalisasi.
Hanya saja, untuk pembakaran harus dirubah dari sebelumnya menggunakan kayu menjadi mesin. "Rencana saya, PG Pangkah akan kami jadikan sebagai pilot project," tambahnya.
Dirinya tak menampik, lanjut Fatchuddin, saat ini kebutuhan gula di tingkat nasional masih diimpor. Hal itu lantaran kebutuhan gula di Indonesia belum sesuai dengan hasil produksi.
Saat ini, kebutuhan gula industri mencapai 3,5 juta ton per tahun. Sedangkan untuk konsumsi warga, sekitar 2 juta ton. Sementara hasil produksi gula, kurang dari 2 juta ton per tahun.
Untuk itu lah, dia ingin merevatilisasi PG di Pulau Jawa yang sudah tutup. Nanti APTRI juga akan mengusulkan untuk adanya subsidi bibit untuk para petani.
APTRI akan meminta ke pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Proses Munas ke II APTRI itu berawal dari sidang komisi, dan penyampaian LPJ Ketua Umum DPP APTRI, Abdul Wahid.
Dalam rapat pleno, Fatchuddin terpilih secara aklamasi. Setelah terpilih, pimpinan sidang pleno I Made Windu yang juga menjabat Ketua DPD APTRI Lampung membacakan keputusan hasil musyawarah mufakat tersebut untuk posisi Ketua Umum DPP APTRi periode 2022-2027 yakni, Fatchuddin Rosyidi yang disetujui oleh semua peserta Munas se-Indonesia.
Prosesi pengukuhan dan pelantikan dilakukan di Ballroom Hotel Best Western Papilio Surabaya oleh Gubernur Jawa Timur Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi. Gubernur Jatim itu meminta meningkatkan produksi tani tebu nasional dan kolaboratif dengan pabrik gula se-Indonesia guna meningkatkan produksi gula serta selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah pusat atau daerah.
Khofifah juga mengucapkan selamat kepada H Fatchuddin selaku ketua umum semoga bisa membawa APTRI kedepan lebih baik dan bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota dan masyarakat luas pada umumnya. (guh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: