Luhut Dinilai Mengada-ada, Satyo Purwanto: Ada Lembaga Survei Memprediksi Chaos

Luhut Dinilai Mengada-ada, Satyo Purwanto: Ada Lembaga Survei Memprediksi Chaos

Dinilai mengada-ada, klaim Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) soal penundaan Pemilu 2024 dikehendaki banyak rakyat Indonesia justru berpotensi menimbulkan chaos.

"Ada lembaga survei yang sudah memprediksi akan sangat mungkin terjadi chaos bila pemerintah ngotot menunda Pemilu 2024," ungkap Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, Sabtu (12/3).

Bagaimana tidak, Luhut yang mengklaim berdasarkan big data dari 100 juta pengguna media sosial menginginkan Presiden Joko Widodo untuk menjadi Presiden lagi, justru di saat bersamaan harga-harga bahan pokok membumbung tinggi.

"Klaim LBP soal big data sangat berbahaya, sepertinya negara ini berada dalam situasi genting di mana banyak pejabat tinggi justru ngomong sembarangan, klaim mengatasnamakan rakyat namun kenyataan berbalik 180 derajat, justru rakyat menderita karena ketidak sanggupan pemerintah mengendalikan keberadaan dan liarnya harga sembako," kata Satyo Purwanto.

Meski banyak elemen masyarakat bahkan parpol besar dengan tegas telah menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden, kata Satyo, LBP dan beberapa pejabat tinggi negara seolah tidak mempedulikan itu semua.

Menurutnya, alasan-alasan yang dikemukakan agaknya harus dibuktikan secara ilmiah supaya rakyat semakin sadar bahwa itu hanyalah "akal-akalan" belaka.

"Jangan-jangan data tersebut malah data basi? Terkait pilkada Desember 2020 lalu saat corona sedang 'hot-hotnya' sementara pemerintah ngotot menggelar Pilkada," tegas Satyo.

Sementara itu, lanjutnya, fakta berbeda juga sudah disampaikan oleh beberapa lembaga survei nasional yang kredibel. 

Alhasil, menunjukkan bahwa mayoritas responden yang merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi pun justru menolak wacana penundaan Pemilu 2024 seperti dikutip dari RMOL.id. (ima/rtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: