Usai Bela Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88, Akun Jubir Ummat 'Lenyap'

Usai Bela Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88, Akun Jubir Ummat 'Lenyap'

Gencar membela dr Sunardi yang tewas ditembak Densus 88, akun Twitter milik Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya tiba-tiba 'lenyap'.

Akun itu ditangguhkan oleh pihak Twitter usai Mustofa memosting pembelaan terhadap dokter tersebut.

Mustofa sendiri pada Jumat 11 Maret kemarin, mengatakan, ada banyak dokter di Sukoharjo. Dia berhadap agar mereka tidak menjadi target Densus 88 selanjutnya.

"Semoga Allah jaga dokter-dokter kita. Di Sukoharjo ada dua dokter senior yang mungkin dibidik."

"Satu almarhum dr. Sunardi, sudah syahid. Satunya lagi masih aktif berjihad menjadi Direktur Klinik PKU Muhammadiyah. Insya Allah beliau baik-baik saja. Mohon doa ya," ujar Mustofa melalui akun Twitter-nya, Jumat (11/3).

Diketahui, dr Sunardi sedang menderita sakit stroke. Para kerabatnya sempat melayat, mengakui almarhum yang juga penulis buku itu, selalu menggunakan mobil pribadi karena kakinya sedang sakit. 

Almarhum juga salat menggunakan kursi. Mustofa Nahrawardaya lalu menyindir buzzer yang mendukung Densus menembak dr Sunardi yang dianggap sedang setengah lumpuh.

"Soal kursi, mungkin bisa dibantah oleh gerombolan #buzzeRp. Bahwa, penggunaan kursi saat shalat, hanyalah aksi kecoh mengecoh. Agar orang lain mengira almarhum, lagi sakit. Untuk alibi terkait terorisme, boleh pakai apa saja. Namanya juga Buzzer," sindir Mustofa.

Pria berkepala pelontos ini kemudian mengungkapkan satu hadis Nabi tentang dosa membunuh orang.

"Rasulullah bersabda: 'Hal yang pertama kali akan dihisab yang berkaitan dengan hak antar manusia pada hari kiamat adalah tentang darah.”  (HR. Muslim). Berhati-harilah, jangan mudah membunuh orang!" ungkapnya.

Dikutip dari Fin.co.id, pada Sabtu 12 Maret 2022, akun milik milik sang jubir dengan username @tofatofa_id tidak bisa diakses. Hanya tertulis 'akun ditangguhkan'. (ima/rtc)

Sumber: