Sirkuit Formula E Ancol Pakai Bambu, Ruhut Sitompul: Kontraktornya Telat Mikir Ternyata Susah Bangunnya

Sirkuit Formula E Ancol Pakai Bambu, Ruhut Sitompul: Kontraktornya Telat Mikir Ternyata Susah Bangunnya

Penggunaan bambu untuk konstruksi Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, oleh kontraktor pembangunannya mendapat sorotan sejumlah kalangan.

Sebelumnya penanggung jawab pembangunan Sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo mengatakan, penggunaan cerucuk bambu tidak hanya murah, tetapi juga praktis.

“Jadi ini ada hitungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada hitunganya dan kita hitung. Bambu itu (karena) tahan terhadap air dan dia bisa dipecah, bisa jadi rata, bisa diratakan,” ujar Ari, Rabu (23/2) lalu.

Penjelasan kontraktor itu pun langsung ditanggapi politisi PDIP, Ruhut Sitompul. Dia mempertanyakan mengapa kontraktor Sirkuit Formula E baru sadar bahwa pembangunan sirkuit di Ancol tidaklah mudah.

“Kontraktor FE telat mikir, kok baru sadar susah membangun Sirkuit di Ancol untuk persiapan Formula E,” tulis Ruhut di akun twitternya, Selasa (1/3).

Tak lupa Ruhut mengapresiasi dua partai politik (parpol) yang menolak kegiatan balapan Formula E. “Sudah betul itu 2 fraksi di DPRD DKI PDI Perjuangan dan PSI menolak diselenggarakan balapan Formula E. Batalin saja, karena nanti bukan hanya malu tapi malu2in MERDEKA,” ujarnya.

Sebelumnya disebutkan Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara disebut-sebut akan dibangun dengan tipe semi permanen. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pengarah Formula E Jakarta, Tinton Soeprapto.

Tinton menyebut keuntungan dari sirkuit semi permanen ini bisa dibangun lebih cepat. Tak hanya itu, Tinton juga menyebut usai balapan Sirkuit Formula E bisa dicopot lagi.

Mendengar informasi itu, warganet langsung bereaksi keras di media sosial, utamanya twitter. Mereka umumnya mengaku heran dengan sebutan sirkuit semi permanen tersebut.

Di sisi lain, Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, dipaksakan. Karena durasi pengerjaan hanya selama 54 hari.

"Saya menyesalkan kenapa mesti dipaksakan. Bisa ditunda agar lebih berkualitas," kata Gilbert, dikutip dari antara.

Politikus PDI Perjuangan itu juga mengkritik penggunaan bambu yang digunakan sebagai lapisan bawah pembangunan lintasan balap mobil listrik Formula E Jakarta. (fajar/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: