40 Orang Tewas di Hari Pertama Perang Rusia vs Ukraina
Rusia melancarkan serangan pertama ke wilayah Ukraina, sejak perang antara kedua negara bekas Uni Sovyet itu pecah, Kamis (24/2) kemarin. Sejumlah bom Rusia dijatuhkan di beberapa lokasi militer Ukraina menjelang Subuh.
Serangan Rusia di wilayah Ukraina timur menghantam sebuah apartemen. Selain itu, Rusia juga menyerang bandara dan membombardir wilayah penyimpanan bom milik Ukraina.
Akibat serangan itu, sekitar 40 orang tewas. Hal itu diungkapkan Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Oleksii Arestovich.
Menurut Arestovich, pasukan Rusia telah maju hingga 5 km ke wilayah Ukraina di wilayah Kharkiv dan Chernihiv, dan mungkin juga di daerah lain. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya.
“Putin baru saja melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” kata Dmytro Kuleba di Twitter.
“Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Sekarang waktunya untuk bertindak,” tambahnya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan dalam pidato di televisi bahwa dia telah memerintahkan ‘operasi militer khusus’ untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi target genosida di Ukraina.
“Kami akan berjuang bagi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina,” kata Putin.
“Rusia tak bisa merasakan ketenteraman, berkembang, dan eksis dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern. Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan ada di hati rezim yang berkuasa di Ukraina,” kata Putin.
Ukraina, negara demokrasi berpenduduk 44 juta jiwa dengan rentang sejarah lebih dari 1.000 tahun, secara geografis adalah negara terbesar di Eropa setelah Rusia.
Militer Rusia mengklaim telah memusnahkan seluruh sistem pertahanan udara Ukraina pada hari pertama dimulainya serangan ke wilayah itu.
Rusia menyatakan telah mendemobilisasi sekitar enam pangkalan udara. Sementara ribuan warga Ukraina telah meninggalkan kota-kota ke pedesaan. Namun klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen.
Otoritas wilayah udara Eropa telah menyatakan Ukraina sebagai zona konflik aktif, dan semua penerbangan ke dan dari negara itu telah dibatalkan.
Para pemimpin dunia telah mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, yang mereka katakan dapat menyebabkan korban massal di kedua belah pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: