Minyak Goreng Sudah Diturunkan Tapi Langka, PAN: Negara Tidak Boleh Kalah dari Kartel

Minyak Goreng Sudah Diturunkan Tapi Langka, PAN: Negara Tidak Boleh Kalah dari Kartel

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengingatkan, masalah minyak goreng sudah menjadi perhatian tersendiri bagi Presiden Joko Widodo. 

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menegaskan, negara tidak boleh kalah dari kartel dan spekulan mengenai langkanya minyak goreng di pasaran ini.

"Kebijakan yang baik di atas harus didukung dengan pengawasan dan penegakan hukum di lapangan. Jangan sampai negara justru kalah dari kartel dan spekulan," tegas Eddy

Eddy juga menyampaikan bahwa kasus minyak goreng yang raib ini akan sangat memberatkan warga, emak-emak hingga pedagang kecil dan UMKM.

"Emak-emak sudah resah karena minyak goreng langka. Begitu juga saudara-saudara kita pedagang kecil dan UMKM. Tindakan tegas kepada spekulan dan penimbun akan menolong saudara-saudara kita yang kesulitan karena kelangkaan minyak goreng ini,” tandasnya.

Seharusnya Kementerian Perdagangan bisa serius menyikapi kelangkaan minyak goreng ini.

"Selang sebulan masalahnya belum juga selesai. Saya kira pejabat kementerian terkait seharusnya lebih serius lagi menyelesaikan masalah kelangkaan minyak goreng ini,” kata Eddy Soeparno kepada wartawan, Minggu (6/2).

Dikutip dari RMOL, Kementerian Perdagangan menurunkan harga minyak goreng hingga Rp11.500. Namun, minyak goreng jenis ini justru langka di pasaran dan membuat bingung masyarakat.

Eddy menceritakan, dia menyaksikan sendiri langkanya minyak goreng di beberapa supermarket, dan terpaksa harus membeli minyak goreng 2 liter seharga Rp45.000 dari agen.

"Saya sendiri juga merasakan dampak langkanya minyak goreng. Hari ini istri saya pergi ke supermarket dan minyak goreng nonsubsidi pun habis tidak ada stoknya. Bisa beli di tempat lain namun dengan harga yang jauh lebih mahal,” katanya. (Rtc/ima)

Sumber: