Arteria Dahlan Singgung Orang Sunda, Ceu Popong: Ayeuna Globalisasi

Arteria Dahlan Singgung Orang Sunda, Ceu Popong: Ayeuna Globalisasi

Ramai Sunda dibahas dalam beberapa hari terakhir ini membuat tokoh Sunda Popong Otje Djundjunan yang merupakan perempuan Sunda ikut berkomentar.

“Jadi saat ini kita memuji sudah bukan waktunya lagi, ayeuna globalisasi. Maksud saya Tina globalisasi ini harus jujur melihat apa lebihnya dari bangsa lain, ” jelas Ceu Popong, Selasa (25/1).

Ceu Popong berkomentar tentang Sunda dalam sebuah acara di Tahura Dago. Dia menilai bahwa sesama budaya harus saling menghargai.

Ceu Popong menilai, kita harus melihat dulu kelebihan bangsa lain.

“Itu kalau menurut pendapat saya. Yang dimaksud adalah mengambil hal baik dari bangsa lain, apa yang baik dari mereka terapkan di kita. Apa yang bagusnya dari kita kita juga terapkan di mereka,” paparnya dikutip dari Pojoksatu.

Dalam turunan Karuhun Sunda, Ceu Popong mengakui sangat sulit membaca warga Sunda saat ini.

“Sulit yang seperti kita lihat saat ini, kita tinggal sekarang itu ambil yang bagusnya dari bangsa lain, jangan ambil budaya pusar kemana-mana,” paparnya disambut gelak tawa tokoh budaya, seniman yang hadir dalam kegiatan tersebut.

"Jadi indung bapa Sunda, insya Allah Sunda akan baik, kedua bahwa apa yang bagus ambil, jangan ada sakit hati tidak suka."

“Berpendapat itu harus baik, yang bagus dari orang lain kita ambil. Saya juga tetangga banyakan orang Cina kita harus belajar dari Cina,” terangnya.

Apa itu yang harus kita contoh, yakni kerja keras.

“Tidak memble, apa yang baik dari mereka kita ambil, ulet, hematnya kita terapkan,” jelasnya.

Ceu Popong menegaskan, bahwa dia duduk bukan mewakili partai, tetapi mewakili rakyat.

“Saya cape hati, trus gimana dong."

"Terakhir dari saya selesai pertemuan ini harus bulat dari kita, kumaha supaya Sunda bagus, jadi apapun itu urusan Gusti Allah SWT yang mengatur. Jadi raja kudu alus, hanya itu ayo hidup ini tidak susah. Kita harus tahu bakat kita jangan kata kemauan, kenali dulu bakat kita apa, setelah tahu baru kita bersikap, hidup Sunda,” pungkas Ceu Popong.
(pojoksatu/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: