Wow... Kantin Kalayang PUPR Dibangun Rp24 Miliar, Apa sih Keunggulannya?
Pengoperasian Kantin Melayang (Kalayang) PUPR diresmikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Menkop UKM Teten Masduki, Selasa (11/1). Kantin Kalayang PUPR sendiri dibangun dengan anggaran senilai Rp24 miliar.
Nantinya, kantin ini difungsikan untuk menampung 69 pedagang kaki lima (PKL) yang kesehariannya berjualan di atas selokan di belakang kantor pusat Kementerian PUPR.
"Karena ini disekitar kampus (Kantor Pusat) PUPR yang menurut saya kantor yang cukup besar, yang mengelola infrastruktur di Indonesia, kok rasanya agak gak sreg hati saya kalau melihat pedagang kaki lima di atas got. Got nya bau, berdebu, walaupun sudah saya lengkapi dengan air mengalir," ujar Basuki.
Menteri Basuki ternyata memiliki pengalaman buruk terkait kantin kumuh, yaitu ketika anaknya berkuliah di Jogja. Sedikit bercerita, anaknya terserang penyakit tipes ketika akibat makan di kantin yang jorok.
"Anak saya kuliah di Jogja, tahun pertama dia sakit tipes karena ternyata kebersihan di kantin kurang diperhatikan, cuci (piring) di ember, itu yang menyebabkan sakit tipes. Makanya disini (kantin PUPR) saya siapkan air mengalir," ungkapnya.
"Kemudian tahun berikutnya saya diskusi dengan Pak Menteri Koperasi untuk membangun ini (Kalayang PUPR)," ungkap Menteri Basuki.
Selain ingin menjamin kesehatan para pegawai Kementerian PUPR yang biasa makan di kantin tersebut, keberadaan Kalayang PUPR juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas UMKM yang berdagang disana.
Dalam kesempatan yang sama, Menkop UKM Teten Masduki mengapresiasi kepedualian Kementerian PUPR untuk meningkatkan kualitas usaha PKL yang berdagang di Kalayang PUPR.
Ia berharap, dengan adanya dukungan infrastruktur yang memadai, ditambah dengan pembinaan yang dilakukan Kemenkop UKM, para pedagang kuliner di Kalayang PUPR bisa meningkat taraf hidupnya.
"Saya berharap dari tempat yang sangat bagus ini saya berharap nanti akan lahir kuliner-kuliner unggul kita, yang tak kalah dengan brand-brand besar. Ini bagian dari pemberdayaan. Pak Bas sudah memberikan sarananya, karena selama ini ruang usaha mereka tak pernah pasti, bisa sewaktu-waktu digusur," tuturnya.
Kemudian Kemenkop UKM, kata Teten, akan melakukan pembinaan dari sisi peningkatan produk hingga permodalan dengan kerjasama pihak perbankan.
"Kita bisa kembangkan produk mereka jadi lebih baik, kalau perlu nanti kita panggilkan chef-chef untuk mengajari mereka," tuturnya.
Salah satu pedagang yang ikut berjualan di Kalayang PUPR, Uus, mengaku senang dengan adanya Kalayang PUPR. Jika dahulu ia berdagang diatas selokan yang bau, ia kini bisa berjualan dengan nyaman dan higienis di tempat yang baru.
Meski untuk tahap awal ini Uus mengaku jika dagangannya belum seramai dulu, namun ia percaya dengan adanya promosi yang dilakukan bisa meningkatkan omset warung kuliner gado-gado yang dikelolanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: