Tiap 30 Menit Kendaraan Masuk Kota Tegal Bakal Dicek Secara Acak

Tiap 30 Menit Kendaraan Masuk Kota Tegal Bakal Dicek Secara Acak

Pemerintah Kota Tegal berinisitif akan melakukan pemeriksaan setiap kendaraan yang masuk wilayah secara acak. Itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya warga dari luar daerah. 

Hal itu disampaikan Wali Kota Tegal H Dedy Yon Supriyono saat mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah, melalui zoom meeting, Senin (27/12). 

Dalam kesempatan itu, Dedy Yon meminta arahan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait potensi keramaian di tempat wisata Pantai Alam Indah (PAI) dan tempat publik Alun-alun Tegal. 

Selain itu, kata Dedy Yon, untuk mengantisipasi masuknya masyarakat dari luar daerah yang masuk ke wilayah Kota Tegal, dengan melakukan pemeriksaan secara random masing-masing satu kendaraan untuk dilakukan swab antigen setiap 30 menit sekali. Itu akan dilaksanakan pada pukul 15.00 sampai 24.00 WIB. 

"Meskipun tidak ada arahan untuk melakukan penyekatan, tidak ada cek point pemeriksaan kendaraan, akan tetapi kita akan mengantisipasi dimulai jam tiga sore, setiap 30 menit sekali," tandasnya. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau kepada bupati dan wali kota serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengantisipasi potensi keramaian masyarakat yang terjadi di tahun baru 2022. Utamanya di obyek wisata untuk menjadi perhatian khusus. 

“Kita harus bekerja kembali, waspada terutama di beberapa daerah yang menjadi potensi-potensi kunjungan para wisatawan,” tutur Ganjar. 

Sebagai langkah-langkah antisipatif, Ganjar memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah untuk menyiapkan beberapa hal. 

Di antaranya, melakukan sosialisasi pelaksanaan PPKM berdasarkan Instruksi Mendagri yang ada, yang berkoordinasi dengan forkopimda di seluruh kabupaten/kota. 

"Menyiapkan ketersediaan ICU di rumah sakit-rumah sakit yang ada, termasuk menyiapkan tempat pelaksanaan untuk isolasi terpusat baik di desa, kelurahan, kecamatan atau di tingkat kabupaten/kota yang sudah pernah ada," ujar Ganjar. 

Selain itu, imbuh Ganjar, dirinya juga meminta untuk tetap melakukan jogo tonggo, memastikan kondisi bed occupancy rate (BOR) di setiap rumah sakit, testing, tracing terus dilakukan, dan ditingkatkan. Untuk selanjutnya laboratorium dimaksimalkan. 

"Untuk pengaturan lalu lintas selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan. Kami meminta agar desain lalu lintas yang dibuat benar-benar efektif serta objek pariwisata dan mal menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," pungkasnya. (muj/ima)

Sumber: