Sempat Naik, Saat Ini RSUD Hanya Merawat Satu Pasien DBD
Memasuki musim penghujan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Brebes merawat satu pasien Demam Berdarah Dengue (DBD), Senin (1/11).
Sementara di September lalu, ada lima pasien DBD yang dirawat, dan ada kenaikan di Oktober yaitu 11 pasien DBD dirawat di RSUD Brebes.
Wakil Direktur (Wadir) RSUD Kabupaten Brebes Aries Suparmiati membenarkan bahwa data per September lalu ada lima pasien DBD yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah tersebut. Jumlah tersebut mengalami kenaikan pada Oktober lalu yakni ada 11 pasien DBD yang dirawat di RSUD Brebes.
“Tapi saat ini jumlahnya mengalami penurunan, yaitu hanya ada satu pasien yang dirawat di RSUD Brebes,” ujarnya.
Dijelakannya, dari periode September-Oktober tersebut, seluruh pasien yang dirawat di RSUD Brebes sudah diperbolehkan pulang (sudah sehat). Meski begitu, di musim pancaroba (peralihan) seperti ini rentan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh aedes aegypti.
“Nyamuk aedes aegypti ini memang senangnya di air bersih. Jadi, di peralihan musim penghujan ini masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan ingat 3 M, menguras bak mandi, mengubur barang bekas dan menutup tempat penyimpanan air,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengingatkan kepada masyarakat yang memiliki balita untuk selalu waspada terkait penyakit tersebut. Pasalnya, kebanyakan pasien DBD yang tidak bisa tertolong lantaran telat untuk membawa pasien tersebut untuk periksa. Rata-rata pasien yang DBD anak-anak yang rentan meninggal yaitu di bawah usia lima tahun.
“Umur di bawah lima tahun itu daya tahan tubuhnya sedang terbentuk, jadi belum optimal. Sehingga, jika anak balita demam dan sampai tujuh hari, kemudian dikasih obat penurun panas, turunnya hanya sedikit terus panas lagi itu perlu diwaspadai. Jika ada gejala seperti itu, itu perlu diwaspadai,” pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: