Sama-sama dari Partai Gerindra, Arief Poyuono Sentil Fadli Zon: Yang Usul Bubarkan Densus 88 Harus Diawasi

Sama-sama dari Partai Gerindra, Arief Poyuono Sentil Fadli Zon: Yang Usul Bubarkan Densus 88 Harus Diawasi

Usulan pembubaran Densus 88 Antiteror yang diungkapkan Fadli Zon ditanggapi sesama politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono. Politikus Partai Gerindra itu secara tidak langsung menyentil Fadli Zon, meski tak terang-terangan menyebut namanya.

Menurut Arief Poyuono mereka yang menginginkan Densus 88 Antiteror dibubarkan harus diawasi. Sebab diyakini, ada agenda terselubung melalui usulan pembubaran Densus 88 Antiteror, yang bertujuan tidak lain untuk makin memperkuat jaringan terorisme di Indonesia.

“Tokoh politik yang usul Densus 88 dibubarkan pasti punya hubungan khusus dengan jaringan teroris dunia, tujuannya memperkuat jaringan teroris subur di Indonesia,” ujar Arief Poyuono, dikutip dari Antara, Senin (11/10).

Arief menduga, pihak-pihak yang ia maksud itu memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris dunia. “Yang mengusulkan pembubaran Densus 88 dipastikan memiliki benang merah dengan jaringan teroris dunia,” tekan dia.

Usul pembubaran Densus 88 Antiteror itu juga disebut anak buah Prabowo Subianto ini sebagai usulan yang tidak masuk akal. Pasalnya, di negara belahan dunia manapun, pasti memiliki pasukan atau tim seperti Densus 88 atau Gultor 81 yang merupakan pasukan antiteroris.

“Densus 88 terbentuk itu sesuai perintah konstitusi kita sebagai negara yang tergabung dalam pemberantasan teroris dan menyatakan teroris sebagai musuh bersama,” terangnya.

Karena itu, mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI mengawasi pihak-pihak yang mengusulkan pembubaran Densus 88.

Selain itu, Arief Poyuono juga meminta agar dilakukan penyelidikan untuk mengetahui keterkaitan tokoh-tokoh pengusul pembubaran Densus 88 Antiteror.

Sebab, tegasnya, tidak menutup kemungkinan mereka menjadi bagian dari jaringan teroris dunia.

“Apalagi kalau tokoh itu memiliki kekuasan, biasanya memiliki tugas untuk melemahkan sistem kontraterorisme melalui kebijakan kebijakan di negara kita,” tandas Arief Pouyono.

Untuk diketahui, usulan pembubaran Densus 88 Antiteror ini kali pertama dilontarkan politikus Partai Gerindra Fadli Zon. Fadli Zon menilai, tim dengan lambang burung hantu itu terkesan menjadikan urusan teroris sebagai komoditas.

Desakan pembubaran Densus 88 Antiteror itu disampaikan Fadli Zon menanggapi pernyataan pejabat Densus 88 Antiteror yang menyebut Taliban di Afghanistan menginspirasi teroris di tanah air.

“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau islamofobia,” kata Fadli Zon dalam cuitannya, Rabu (6/10) lalu.

Karena itu, Fadli Zon menilai bahwa Densus 88 Antiteror sebaiknya dibubarkan saja. “Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,” sambung Fadli Zon.

Sumber: