Dewan Tampung Aspirasi Pendemo yang Menolak Pembangunan Malioboro-nya Tegal
Tidak saja kepada para pedagang, pembangunan Malioboro-nya Tegal dikhawatirkan akan berdampak pada pelaku usaha lainnya seperti tukang parkir, sopir angkot, pemilik toko dan lainnya.
Karenanya, meski sudah disediakan tempat relokasi bagi pedagang, sejumlah warga meminta agar proyek itu dibatalkan.
Seperti yang disampaikan Abrori, salah satu sopir angkot saat beraudiensi dengan Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin Kamis (23/9) siang.
Menurutnya, selama ini dirinya menggantungkan ekonomi keluarga dari menarik angkot.
"Untuk biaya sekolah anak-anak dan ekonomi keluarga dari naik angkot," katanya.
Selama menarik angkot itu, kata Abrori, lokasi andalannya yakni di Pasar Pagi. Karenanya, jika proyek itu dilanjutkan, dirinya khawatir penghasilannya menurun drastis.
"Kalau itu dibangun saya khawatir penumpang jadi berkurang karena aksesnya terbatas," tandasnya.
Salah satu perwakilan massa Miftakhudin mengatakan, pihaknya meminta kepada DPRD untuk menyampaikan kepada pemerintah kota agar menghentikan proyek itu. Selain itu, selama masih ada penolakan dari warga, hendaknya pekerjaan tidak dimulai lebih dulu.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin mengatakan, semua aspirasi yang disampaikan akan ditampung. Untuk selanjutnya akan kita teruskan kepada pimpinan.
"Aspirasi yang disampaikan kita tampung dan akan kita teruskan kepada pimpinan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan massa yang terdiri dari mahasiswa, pedagang dan pelaku usaha menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Tegal pada Kamis (23/9) siang.
Mereka meminta agar proyek pembangunan Malioboro-nya Tegal dihentikan lantaran belum ada studi kelayakan dan dikhawatirkan berdampak pada ekonomi masyarakat.
Selanjutnya, perwakilan massa diterima Habib Ali Zaenal Abidin untuk melakukan audiensi di ruangan rapat DPRD. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: