Merasa Di-PHP Pemkab Tegal, Pelaku Wisata Guci Pasrah Meski Sudah Sulit Bertahan

Merasa Di-PHP Pemkab Tegal, Pelaku Wisata Guci Pasrah Meski Sudah Sulit Bertahan

Para pelaku usaha di Objek Wisata Guci Bumijawa, Kabupaten Tegal pasrah. Mereka tidak tahu harus berbuat apa, lantaran objek wisata andalan itu ternyata masih ditutup.

"Kami hanya pasrah, bingung, harus berbuat apa lagi," kata Ketua Paguyuban Homestay obyek wisata Guci, Sopan, saat dihubungi, Kamis (26/8).

Padahal, lanjut Sopan, para pelaku usaha di Guci sudah merasa senang ketika pelaksanaan simulasi pembukaan yang digelar oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal di Objek Wisata Guci, Senin (23/8) lalu.

Para pelaku usaha beranggapan, Guci akan dibuka kembali di tengah PPKM Level 3. Tidak hanya senang, sebagian pedagang di kawasan obyek wisata favorit itu juga sudah mulai memenuhi belanjaannya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

"Tapi ternyata kita di PHP (pemberian harapan palsu). Kasihan teman-teman pedagang. Mereka sebagian besar sudah belanja," tuturnya.

Ketua Pemuda Mandiri Mitra Damai Desa Guci (Permadi), Ali Burhan mengaku tidak bisa berbuat banyak. Semuanya akan diserahkan kepada kebijakan pemerintah.

Meski begitu, dia berharap, Objek Wisata Guci segera dibuka kembali. Sebab, kondisi para pelaku usaha sudah sangat memprihatinkan, bahkan mereka sudah kesulitan untuk bertahan hidup.

"Saya dapat kabar, paguyuban mau menggelar aksi turun ke jalan. Tapi saya tidak tahu waktunya kapan," imbuhnya.

Sementara, Bupati Tegal Umi Azizah menegaskan, saat ini Kabupaten Tegal masih level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Karena itu, sejumlah tempat wisata di wilayah tersebut belum bisa dibuka.

"Untuk fasilitas umum seperti area publik, taman umum, tempat wisata dan area publik lainnya di daerah dengan kriteria pembatasan PPKM level tiga ditutup sementara. Tunggu level 2, baru bisa dibuka. Termasuk Guci,” kata Umi Azizah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Tegal Saidno menuturkan simulasi di Objek Wisata Guci, Senin (23/8) lalu, bukan menjadi penanda dibukanya kegiatan pariwisata, melainkan hanya panduan bagi petugas dan wisatawan saat akan memasuki objek wisata.

“Simulasi itu dimulai dari pengecekan vaksinasi pada wisatawan, pengukuran suhu tubuh, metode pembayaran nontunai hingga pembatasan jam operasional buka. Sementara nanti, wisatawan dibatasi dari Kabupaten Tegal dulu, yang dari luar kota harus putar balik,” tukasnya. (yer/zul)

Sumber: